Pencarian sistem laik huni di alam semesta merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Tapi ada satu lokasi yang sepertinya bisa dicoret dari daftar. Gugus bola Omega Centauri.
Omega Centauri – gugus padat bintang yang sering jadi incaran pengamatan para astronom. Tapi sepertinya, gugus bola ini bukan lokasi yang tepat untuk dihuni.
Terdiri dari sekitar 10 juta bintang, dan berada hampir 16.000 tahun cahaya dari Bumi, membuatnya tampak dengan mata telanjang dan menjadi target yang relatif dekat untuk pengamatan oleh Teleskop Angkasa Hubble.
Meskipun ada sejumlah besar bintang terkonsentrasi di pusat Omega Centauri, kemungkinan eksoplanet di sini masih belum diketahui. Dari spektrum cahaya 470.000 bintang di pusat Omega Centauri, para peneliti memusatkan diri pada 350.000 bintang yang dari suhu dan usianya berpotensi untuk memiliki planet.
Para astronom menghitung jarak zona laik huni, wilayah bintang yang temperaturnya hangat sehingga air di permukaan planet bisa tetap dalam wujud cair. Air adalah syarat pertama untuk mencari planet laik huni. Karena sebagian besar bintang di pusat Omega Centauri adalah katai merah, zona laik huni mereka jauh lebih dekat daripada wilayah laik huni pada bintang serupa matahari yang lebih besar.
Pusat Omega Centauri tampaknya berpotensi menjadi rumah sistem planet kompak yang menjadi tuan rumah planet laik huni di dekat bintang. Contohnya adalah TRAPPIST-1, miniatur Tata Surya pada jarak 40 tahun cahaya dari Bumi.
Tapi, meskipun tampak ideal untuk sistem planet, Omega Centauri bukan tempat yang tepat. Jarak rata-rata antar bintang di pusat Omega Centauri hanya 0,16 tahun cahaya. Jarak bintang terdekat dengan Matahari 4,26 tahun cahaya.
Karena terlalu dekat, papasan dekat antar bintang bisa terjadi setiap 1 juta tahun. Akibatnya, interaksi antar bintang menyebabkan ketidakstabilan sistem keplanetan. Pada akhirnya planet yang ada di pusat Omega Centauri bisa hancur atau terlepas dari sistem akibat interaksi antar bintang yang sangat dekat.
Sumber: University of California Riverside