Sumber sinar-X misterius berhasil diungkap keberadaannya lewat proses penggalian data oleh siswa saat menelaah arsip teleskop XMM-Newton milik ESA.
Saat teleskop XMM-Newton diluncurkan pada tahun 1999, siswa yang sedang menyelesaikan SMA saat ini masih belum lahir. Namun, observatorium sinar-X yang usianya hampir dua dekade ini pnya banyak kejutan untuk dieksplorasi oleh generasi ilmuwan masa kini.
Penemuan baru itu terungkap lewat kolaborasi para ilmuwan National Institute of Astrophysics (INAF) di Milan dengan sekelompok siswa kelas dua belas dari sekolah menengah di dekat Saronno.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari EXTraS (Exploring the X-ray Transient and variable Sky) untuk mempelajari sumber sinar X dari hasil pengamatan teleskop XMM-Newton selama 15 tahun pertama. Sekitar setengah juta sumber sinar-X hasil pengamatan teleskop XMM-Newton sudah diterbitkan dalam katalog EXTraS. Para siswa bertugas untuk mencari sumber sinar-X yang menarik.
Dalam kolaborasi yang sudah berjalan beberapa tahun ini, para siswa akan terlebih dahulu diberi pengenalan astronomi dan objek eksotis yang memancarkan sinar-X dan diterima teleskop XMM-Newton. Selain itu siswa juga dilatih untuk menggunakan basis data sinar-X yang ada.
Ada 6 siswa yang menganalisa 200 sumber sinar-X. Yang dilakukan adalah mempelajari kurva cahaya yang memperlihatkan variasi kecerlangan setiap objek dari waktu ke waktu. Setelah itu, dilakukan pengecekan literatur apakah sumber tersebut sudah pernah dianalisis sebelumnya atau belum pernah dikaji.
Ternyata, ada sejumlah sumber sinar-X berupa suar yang sangat kuat yang belum pernah dianalisis sebelumnya. Satu diantaranya bahkan sangat menarik.
Sumber sinar X itu berupa suar tercepat yang pernah dianalisis dan berasal dari gugus bola NGC 6540. Pada tahun 2005, sinar-X dari gugus bola tersebut mengalami peningkatan kecerlangan 50 kali dibanding level normal dan lima menit kemudian meredup.
Matahari juga mengalami hal serupa. Ketika terjadi suar Matahari, kecerlangannya akan meningkat selama beberapa jam sampai beberapa hari. Letupan singkat seperti ini pada umumnya ditemukan pada sistem bintang ganda yang salah satu bintangnya berupa bintang kompak seperti bintang neutron. Tapi, sinar-X yang ditemukan para siswa ini memiliki luminositas yang lebih tinggi.
Letupan sinar-X ini terlalu singkat untuk dikategorikan sebagai suar bintang normal, tapi juga terlalu redup untuk dihubungkan dengan objek kompak. Kemungkinan lain, sinar-X ini berasal dari bintang ganda kromosferik aktif, sistem bintang yang dengan aktivitas sinar-X yang tinggi. Aktivitas ini diduga berasal dari proses yang terjadi di kromosfer, lapisan menengah pada atmosfer bintang.
Sumber: ESA