Sekelompok astronom berhasil menemukan katai coklat massa rendah saat bintang tersebut transit pada bintang Deret Utama tipe-A.
Bintang katai coklat itu diberi nama HATS-70b, yang mengindikasikan objek tersebut sebagai yang pertama ditemukan mengitari bintang tipe ini. Bintang katai coklat adalah objek yang berada di antara planet dan bintang, dengan massa antara 13 – 80 massa Jupiter. Objek ini dikenal sebagai bintang gagal karena tidak dapat memicu terjadinya pembakaran di dalam intinya.
Sudah banyak katai coklat yang ditemukan sampai saat ini. Tapi, katai coklat yang mengorbit sebuah bintang, HATS-70b merupakan yang pertama. Penemuan ini bisa terjadi saat astronom yang dipimpin oleh George Zhou dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) di Cambridge, Massachusetts, melakukan survei eksoplanet dengan HATSouth (Hungarian-made Automated Telescope Network-South).
Setelah menemukan ada objek yang transit pada bintang HATS-70, pengamatan fotometri dan spektroskopi pun dilakukan untuk mengungkap parameter “planet” tersebut.
Ternyata, yang dilihat bukan planet melainkan bintang katai coklat yang berada pada ambang batas pembakaran deutrium. Hasil pengamatan fotometri dan spektroskopi berhasil mengetahui ukuran dan massa bintang tersebut.
HATS-70b memiliki ukuran 38% lebih besar dari Jupiter dengan massa 12,9 massa Jupiter. Temperaturnys 2370 K dan mengrorbit bintang HATS-70 dari jarak 0,036AU. Pada jarak sedekat itu, HATS-70b hanya butuh 1,89 hari untuk mengorbit bintang induknya.
Bintang HATS-70 yang jadi bintang induknya merupakan bintang tipe A yang panas dengan ukuran 2 kali lebih besar dari Matahari dan massa sekitar 1,78 massa Matahari. Usianya 810 juta tahun dengan temperatur 7930 K dan luminositas 12 kali luminositas Matahari. Jaraknya sistem ini dari tata Surya cukup jauh yakni 4260 tahun cahaya.
HATS-70b merupakan bintang katai coklat pertama yang diketahui mengorbit bintang kelas A. HATS-70b juga satu dari beberapa planet masif atau sistem katai coklat yang kemiringannya diketahui yakni 8,9º. Kemiringan yang rendah ini mengejutkan karena semua bintang katai coklat dna planet masif yang diketahui kemiringannya mengorbit bintang yang lebih panas dari “Kraft Break” atau batas ambang dimana rotasi bintang mengalami gangguan.
Tren ini tidak konsisten dengan dinamika migrasi sengkarut pada sistem yang memiliki pasangan masif, meskipun pengaruh pasang surut yang kuat dari pasangan bisa mempengaruhi distribusi kemiringan pada sistem.
Sumber: Phys.org