Saat malam Tahun Baru, wahana OSIRIS-REx yang berada 110 juta km dari Bumi melakukan pembakaran pendorong tunggalnya selama 8 detik, dan masuk orbit Bennu!
Rekor baru tercipta. Bennu jadi asteroid terkecil yang dikelilingi oleh wahana antariksa dari jarak yang sangat dekat yakni 1,75 km dari pusat asteroid kecil tersebut. Pada jarak ini, gravitasi Bennu bisa membuat OSIRIS-REx tetap stabil di orbitnya. Misi yang direncanakan akan membawa pulang materi ke Bumi ini akhirnya sukses mengorbit Bennu dan memulai tugas penelitiannya. Satu hal yang pasti, kita bisa memeroleh citra yang detil dari Bennu.
Perencanaan yang dibuat untuk mengorbit Bennu sangat bergantung pada parameter seperti massa dan medan gravitasi. Yang menarik, para astronom bahkan belum mengetahui massa dan gravitasi Bennu sampai saat OSIRIS-REx tiba di asteroid itu. Karena itu,berbagai skenario dibuat agar misi bisa berjalan dengan baik dan selamat tiba di Bennu. Simulai yang dilakukan untuk menentukan lintasan OSIRIS-REx jadi sangat penting dan pada aakhirnya, OSIRIS-REx pun tiba di Bennu pada bulan Desember.
Saat tiba di Bennu, OSIRIS-REx berhasil mengenali tanda keberadaan air kuno pada batuan Bennu. Selain itu, saat melintasi ekuator dan kutub Bennu, OSIRIS-REx menemukan kalau asteroid ini ternyata memiliki banyak bongkahan batu besar.
Setelah menyelesaikan survei awal di area kutub selatan Bennu pada 16 Desember 2018, wahana ini kemudian bergerak sejauh 50 km dari Bennu. Tujuannya agar para astronom bisa mengatur navigasi OSIRIS-REx untuk memasuki orbit Bennu. Setelah menjauh, wahana kemudian diprogram untuk mendekati kutub utara Bennu pada jarak 15 km untuk melakukan persiapan memasuki orbit Bennu. Sebelum memasuki orbit Bennu, lagi-lagi dilakukan manuver untuk mengoreksi orbit OSIRIS-REx.
Gaya gravitasi Bennu sangat kecil, selaras dengan massa asteroid yang juga kecil. Akibat dari gravitasi yang kecil, radiasi Matahari dan tekanan termal permukaan Bennu justru memiliki pengaruh yang lebih relevan untuk mendorong OSIRIS-REx di sekeliling orbitnya. Berbeda dengan kasus satelit yang mengorbit Bumi dan Mars, dimana gravitasi lebih dominan pengaruhnya.
Pengaruh radiasi Matahari dan tekanan termal permukaan Bennu bisa saja mendorong OSIRIS-REx menjauhi Benni. Jika itu terjadi, OSIRIS-REx sudah diprogram untuk terbang menjauh dari asteroid dan tetap selamat dari tabrakan. Setelah itu, para astronom akan kembali mengarahkan OSIRIS-REx kembali ke Bennu.
Fokus utama tim navigasi adalah fase orbital pertama. Sasarannya adalah melakukan transisi dari navigasi berbasis bintang menuju navigasi berbasis markah tanah pada permukaan Bennu. Navigasi berbasis bintang digunakan untuk menjejak OSIRIS-REx berdasarkan citra formasi bintang yang dipotret oleh kamera yang dipasang di wahana. Metode ini digunakan tim navigator karena tidak ada GPS di antariksa dan OSIRIS-REx tidak dapat dilihat dengan teleskop di Bumi.
Setelah OSIRIS-REx tiba, tim navigator menggunakan markah tanah di permukaan Bennu untuk melacak wahana tersebut. Teknik yang sangat tepat untuk memandu tim navigator ke area pengumpulan sampel materi yang bersih dari batu-batu besar. Untuk keperluan memandu OSIRIS-REx, dibuatlah peta 3D permukaan Bennu dari hasil survei awal yang dilakukan OSIRIS-REx.
Dalam fase orbital ini, OSIRIS-REx ditugaskan untuk mendapatkan informasi massa dan gravitasi Bennu. Informasi ini sangat penting untuk kelangsungan misi di masa depan, terutama untuk pendaratan dan pengumpulan sampel pada tahun 2020. Untuk bisa mengukur massa dan gravitasi Bennu, OSIRIS-REx harus berada sangat dekat dengan permukaan Bennu agar efek gravitasi pada lintasan OSIRIS-REx bisa terlihat. Pada fase ini pula model medan gravitasi, termal, orientasi dan laju rotasi Bennu akan dapat diketahui.
Manuver pada tanggal 31 Desember lalu sudah selesai dan OSIRIS-REx pun sudah ditempatkan pada orbit Bennu dan akan melanjutkan penelitiannya pada akhir Februari. OSIRIS-REx akan melakukan beberapa kali terbang lintas jarak dekat untuk memeroleh citra resolusi tinggi yang akan digunakan untuk memilih lokasi pengambilan sampel. Pada musim panas 2020, OSIRIS-REx akan mendarat di Bennu untuk mengambil sampel materi dari Bennu dan membawanya ke Bumi pada bulan September 2023.