Untuk pertama kalinya, emisi metana di Mars dideteksi pada bulan Juni 2013. Penemuan ini penting karena lepasnya metana di Mars merupakan peristiwa langka.
Di Bumi, gas metana menghilang sangat cepat dalam kurun waktu 12 tahun. Karena itu, mengingat atmosfer Mars tidak mudah diamati, keberadaan metana masih dipertanyakan. Akan tetapi, peristiwa yang diamati oleh Mars Express dan Curiosity pada tahun 2013 ini menjadi bukti bahwa metana memang ada di Mars.
Dalam penelitian ini, metana berhasil dideteksi pada atmosfer Mars. Penemuan ini membuka wawasan kita terkait potensi geologis emisi metana dari bawah permukaan Mars yang terjadi secara berkala. Secara umum, konsentrasi metana di atmosfer Mars sangat rendah. Karena itu, pendeteksian lonjakan metana di atmosfer Mars hanya bisa terjadi sesekali ketika wahana penjelajah, pendarat ataupun pengorbit Mars berada pada waktu dan lokasi yang tepat.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam dua makalah geologi ini memperlihatkan pandangan geologis terkait pola rembesan metana di bumi yang bisa menjelaskan pelepasan metana dari bawah permukaan secara berkala di Mars.
Kehadiran metana di Mars ini ditemukan oleh Mars Express Juni 2013, saat peristiwa degassing atau pelepasan gas metana. Dalam pengamatan ini, Mars Express berhasil mengukur kandungan metana di atmosfer sebesar 15,5 bagian per semiliar di atas kawah Gale. Ternyata, peristiwa yang sama juga diamati oleh Curiosity.
Model emisi metana dengan berbagai skenario dilakukan untuk mengetahui sumber metana. Selain itu, analisis citra permukaan Mars juga dilakukan untuk mencari fitur yang mirip dengan fitur pelepasan metana di Bumi.
Analisis lanjut memperlihatkan bahwa sumber metana berasal dari lapisan es yang berada 500 km di timur kawah Gale, danau yang sudah lama mengering. Lebih tepatnya dari lapisan metana beku di bawah formasi batuan yang secara berkala melepaskan gas ke atmosfer. Kehadiran metana merupakan indikator penting dari keberadaan mikroba. Akan tetapi, metana tidak selalu terasosiasi dengan kehidupan karena senyawa ini bisa dihasilkan oleh proses abiotik.
Meskipun metana bukan tanda biologi, kehadiran metana bisa meningkatkan potensi laik huni planet karena jenis mikroba tertentu memang menggunakan metana sebagai sumber karbon dan energi.
Sumber: PSI