Para astronom berhasil mendeteksi uap air di atmosfer planet Bumi Super yang berada dalam zona laik huni bintang.
Planet tersebut adalah K2-18b yang ditemukan oleh Wahana Kepler pada tahun 2015. Planet ini berukuran 2,7 kali ukuran Bumi dan massanya juga 8,6 kali massa Bumi. Para astronom tidak hanya menemukan uap air, melainkan juga berhasil memastikan kalau K2-18b memiliki temperatur hangat yang bisa menyokong kehidupan.
Sampai saat ini, para astronom sudah berhasil mendeteksi uap air di eksoplanet. Akan tetapi, planet-planet tersebut merupakan planet Jupiter panas yang ukurannya sangat besar. Karena itu, pendeteksian uap air di K2-18b merupakan rekor pertama penemuan uap air pada planet kecil seperti Bumi Super. Yang lebih menarik, uap air ini ditemukan pada planet yang berada dalam zona laik huni bintang. Dengan demikian, ada kemungkinan planet ini bisa menyokong kehidupan.
Para astronom menggunakan data Teleskop Hubble selama tahun 2016- 2017 untuk dianalisis dengan algoritma yang mereka buat. Hasilnya, para astronom ini berhasil menemukan uap air, sekaligus juga menemukan indikasi keberadaan hidrogen dan helium di atmosfer. Selain itu, ada indikasi kehadiran metana dan nitrogen meski belum bisa dikonfirmasi. Perlu ada pengamatan lanjut untuk mengetahui seberapa besar kandungan molekul-molekul tersebut di atmosfer.
Planet K2-18b mengorbit bintang K2-18 yang berada 110 tahun cahaya dari Bumi di rasi Leo. Bintang ini merupakan bintang katai merah dengan aktivitas semburan yang aktif. Karena itu, planet K2-18b tampaknya justru berbahaya bagi kehidupan yang muncul. Kehidupan yang ada di K2-18b akan terpapar radiasi bintang yang sangat kuat.
Dari ukuran, massa, dan kerapatan planet, K2-18b diperkirakan merupakan planet Neptunus mini yang memiliki komposisi inti batuan dan atmosfer gas yang tebal.
Pengamatan lain dengan metode kecepatan radial memberi indikasi keberadaan planet kedua yakni K2-18c, dengan perkiraan massa 5,62 massa Bumi dan hanya mengelilingi bintang dalam 9 hari. Akan tetapi planet K2-18c belum bisa dikonfirmasi keberadaannya dan bisa jadi merupakan sinyal dari aktivitas bintang, dan bukan planet.
Sumber: Hubblesite