Teleskop radio ALMA melihat awan gas hasil tabrakan dua bintang. Sepertinya bintang yang satu mengembang dan menyebabkan bintang lebih kecil menabrak bintang besar sehingga lapisan terluarnya lepas.
Seperti manusia, bintang juga berubah seiring pertambahan usia dan akhirnya mati. Untuk bintang-bintang yang mirip Matahari, perubahan akan membawa mereka melalui beberapa fase. Yang pertama adalah pembakaran hidrogen di pusat. Ketika hidrogen habis, bintang kemudian mengembang dan jadi bintang raksasa merah yang terang. Matahari yang hampir mati, akan kehilangan selubung terluarnya dan menyisakan inti yang padat dan panas. Inti ini yang dikenal sebahai bintang katai putih.
Sistem bintang HD101584 adalah sistem yang spesial terutama terkait proses kematiannya yang terjadi sangat prematur dan dramatis. Dalam proses ini, bintang massa kecil ditelan oleh bintang yang lebih besar.
Kejadian perkelahian bintang ini bisa diketahui dari pengamatan ALMA dan APEX. Ketika bintang primer berevolusi menjadi raksasa merah, bintang mengembang cukup besar hingga menelan pasangannya yang bermassa-kecil. Akibatnya, bintang yang massanya lebih kecil, bergerak spiral menuju inti bintang yang lebih besar. Akan tetapi, tidak terjadi tabrakan. Manuver tersebut justru menyebabkan bintang raksasa merah melontarkan selubung gasnya dan mengekspos intinya.
Struktur gas pada nebula HD101584 memang kompleks karena bintang yang lebih kecil bergerak berpilin menuju bintang raksasa merah. Pada saat itu, terbentuk letupan gas tiba-tiba (jet) dan meledak melalui materi pada selubung bintang raksasa merah yang awalnya sudah terlontar. Akibatnya terbentuklah cincin gas dan gumpalan terang kebiru-biruan dan kemerahan di dalam nebula.
Pertengkaran antar bintang ini memberi keuntungan tersendiri bagi para astronom untuk memahami akhir evolusi bintang seperti Matahari. HD101584 menjadi petunjuk penting untuk memahami bagaimana bintang serupa Matahari mengakhiri hidupnya. Apa yang terjadi pada sistem HD101584 memperlihatkan bagaimana bintang saat raksasa merah yang kemudian berakhir sebagai bintang katai putih dan seperti apa lontaran selubung bintang.
Meskipun kita bisa melihat gas di sekeliling bintang ganda, kedua bintang yang ada di pusat nebula terlalu dekat dan lokasinya terlalu jauh untuk bisa dipisahkan lewat teleskop yang ada saat ini.
Kehadiran ESO Extremely Large Telescope yang sedang dibangun saat ini bisa menjadi jawaban untuk melihat jantung nebula tersebut.
Sumber: ESO/ALMA