Anomali Astra Saat Upaya Lepas Landas Pertama

Astra mengalami kemunduran dalam upaya lepas landas orbital pertama, saat Rocket 3 yang baru saja meluncur dari Launch Pad 3B di Kodiak, Alaska pada pukul 05:19 WIB mengalami anomali dan roket jatuh ke Bumi.

Rocket 3.1 Astra diluncurkan dari kompleks Pacific Spaceport di Kodiak, Alaska, sebelum anomali. Kredit: Astra
Rocket 3.1 Astra diluncurkan dari kompleks Pacific Spaceport di Kodiak, Alaska, sebelum anomali. Kredit: Astra

Tes yang dijuluki 3.1 itu dimulai seperti peluncuran lainnya dengan kendaraan berhasil terangkat dari landasan. Namun saat pembakaran tingkat pertama, sekitar 30 detik sebelum benar-benar lepas landas, mesing tingkat pertama terputus lebih awal dan menyebabkan roket jatuh kembali ke Bumi. Sekitar 45 detik kemudian seluruh roket tingkat pertama menabrak Bumi dan meledak. Akibatnya kendaraan peluncur pun tidak ada lagi.

Astra kemudian merilis pernyataan terkait upaya peluncuran dan anomali yang terjadi. Dalam pernyataannya, Astra menyatakan bahwa seperti yangs udah diduga, butuh setidaknya 3 kali penerbangan sebelum berhasil ke orbit. Dari data awal roket bekerja dengan baik. Akan tetapi pada penerbangan awal tersebut, sistem panduan kami menyebabkan terjadinya osilasi dan mengakibatkan kendaraan peluncur mengalami penyimpangan dari lintasan yang direncanakan.

Akibatnya sistem keamanan penerbangan menghentikan mesin. Dalam peluncuran ini, ASTRA tidak bisa mencapai seluruh tujuan akan tetapi mereka memperoleh pengalaman berharga dan data penerbangan. Yang pasti, peluncuran ini menjadi langkah awal untuk mencapai orbit dalam dua penerbangan tambahan.

Rocket 3 Astra memiliki ketinggian 11,5 meter atau seukuran bus sekolah dengan diameter 1,3 meter dan kapasitas muatan antara 25 – 150 kg untuk mencapai orbit Sun-Synchonous. Roket ini memiliki kemampuan kendaraan peluncur satelit kecil yang sama dengan Lab Roket yang sudah sukses bersama roket Elektron, Firefly dengan roket Alpha, dan Virgin Orbit dengan roket LauncherOne.

Nama perusahaan Astra memiliki kemiripan dengan bahasa Latin yang mengatakan “Ad Astra, per Aspera” (Melalui Kesulitan, Menuju Bintang). Bahkan Elon Musk, pemilik dan CEO SpaceX ikut berkomentar di Twitter untuk mendukung Astra sambil merujuk kegagalan pertama Falcon 1 kala sejarah perjalanan SpaceX baru dimulai.

Dalam blognya, Astra menyampaikan rencana mereka setelah anomali terjadi dan menyatakan bahwa dalam beberapa minggu mereka akan mempelajari data penerbangan untuk memperbaiki upaya penerbangan berikut supaya berhasil. Roket 3.2 telah dibuat dan akan segera unjuk kebolehan untuk mencatat sejarah bagi Astra dalam peluncuran orbital pertama.

 

Tinggalkan Balasan