Lapisan Es di Mars Ungkap Misteri Iklim Kuno

Penelitian terbaru dari Dartmouth College mengungkapkan bahwa lapisan es di Mars bisa jadi petunjuk penting iklim kuno planet merah tersebut.

Citra Mars yang dipotret satelit. Kredit: NASA/JPL-Caltech/USGS

Para ilmuwan telah lama tertarik dengan Mars, bukan hanya karena kemungkinan kehidupan di masa lalu, tetapi juga karena sejarah iklimnya yang bisa memberikan pengetahuan terkait perubahan lingkungan planet secara umum.

Ditemukannya es di bawah permukaan Mars, khususnya di daerah ekuator seperti yang dilaporkan oleh berbagai misi luar angkasa, termasuk Mars Express dari European Space Agency (ESA), menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki kondisi yang sangat berbeda dari sekarang. Penemuan tersebut penting karena ekuator Mars adalah tempat yang tidak diharapkan untuk menemukan es dalam kondisi iklim saat ini.

Menurut penelitian, es ini bisa saja terbentuk pada zaman ketika Mars memiliki banyak air. Temuan ini mengindikasikan adanya lapisan es yang jika mencair, bisa menutupi seluruh permukaan Mars dengan air setinggi 1,5 hingga 2,7 meter. Kemungkinan ini sekaligus menunjukkan Mars bisa jadi pernah punya iklim yang lebih hangat dan basah, yang mampu mendukung adanya air dalam bentuk cair.

Selain itu, penemuan embun beku di puncak Olympus Mons, gunung tertinggi di Mars, menambah bukti bahwa ada perubahan iklim signifikan yang terjadi. Fakta bahwa ada air (H2O) dalam bentuk es di Mars, menegaskan bahwa planet ini pernah memiliki kondisi yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair.

Penelitian ini juga mengarah pada pemahaman bahwa Mars kehilangan medan magnetnya miliaran tahun lalu, yang menyebabkan atmosfernya terkikis oleh sinar kosmik, mengakibatkan perubahan drastis pada iklimnya menjadi sangat dingin dan kering seperti yang kita kenal sekarang.

Penemuan es di Mars tidak hanya penting untuk memahami sejarah Mars tetapi juga memberikan konteks yang lebih luas tentang bagaimana planet bisa berubah dari waktu ke waktu. Ini bisa memberikan petunjuk tentang evolusi iklim di planet lain, termasuk Bumi.

Para peneliti dari Dartmouth College menekankan pentingnya misi-misi lanjutan ke Mars untuk menggali lebih dalam tentang lapisan es ini. Misi-misi ini bisa mengungkap lebih banyak tentang komposisi es, usia, dan bagaimana iklim Mars berubah dari waktu ke waktu.

Dengan setiap penemuan baru, kita semakin dekat untuk memahami tidak hanya masa lalu Mars tetapi juga potensi masa depannya, serta implikasi untuk studi planet di luar tata surya kita. Ini adalah langkah kecil dalam eksplorasi luar angkasa, namun merupakan lompatan besar dalam pemahaman kita tentang alam semesta.

Tinggalkan Balasan