Materi Gelap & Pembentukan Lubang Hitam Supermasif di Awal Alam Semesta

Tim astronom UCLA menemukan kalau materi gelap memainkan peran krusial dalam pembentukan lubang hitam supermasif di alam semesta muda.

Citra kuasar J0148 (lingkaran merah) yang dipotret Teleskop James Webb. Foto dalam inset memperlihatkan, lubang hitam di pusat galaksi (atas), dan emisi bintang dari galaksi induk (bawah).

Penemuan ini memberikan informasi bagaimana lubang hitam dengan massa miliaran kali lipat dari Matahari bisa terbentuk dalam kurun waktu yang relatif singkat setelah Big Bang, sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

Lubang hitam supermasif adalah objek yang sangat misterius dalam kosmologi. Objek ini bisa memiliki massa yang sangat besar, bahkan miliaran kali lipat dari massa Matahari, dan berada di pusat galaksi-galaksi besar. Bagaimana lubang hitam bisa terbentuk dengan cepat setelah kelahiran alam semesta masih menjadi salah satu pertanyaan dalam astronomi. Sampai saat ini, proses pembentukan lubang hitam supermasif dalam waktu singkat, masih sulit dijelaskan oleh model-model kosmologi yang ada.

Studi terbaru yang diterbitkan para peneliti UCLA menunjukkan bahwa materi gelap tampaknya punya peran penting dalam pembentukan lubang hitam supermasif ketika alam semesta masih sangat muda. Tapi perlu diingat bahwa materi gelap belum bisa dideteksi secara langsung. ara astronom mengetahui keberadaan materi gelap dari pengaruh gravitasinya pada galaksi dan kelompok galaks. Materi gelap diperkirakan membentuk sebagian besar materi di alam semesta dan mengendalikan pembentukan struktur kosmik.

Para peneliti menemukan bahwa dalam kondisi tertentu, materi gelap bisa berkonsentrasi dan membentuk gumpalan besar yang kemudian berinteraksi dengan gas biasa di sekitarnya. Gumpalan materi gelap ini bisa mempercepat proses pendinginan dan keruntuhan gas yang memungkinkan pembentukan lubang hitam dengan massa sangat besar dalam waktu yang lebih singkat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti bahwa lubang hitam supermasif yang terbentuk dalam skenario ini dapat tumbuh dengan cepat, bahkan sebelum adanya bintang atau galaksi. Ini mengubah pemahaman kita tentang bagaimana objek-objek besar di alam semesta terbentuk dan berkembang.

Penemuan ini juga membawa implikasi penting bagi studi lebih lanjut tentang evolusi galaksi dan struktur alam semesta. Jika materi gelap berperan dalam pembentukan lubang hitam supermasif, maka para astronom bisa memperoleh petunjuk baru terkait sifat dan bagaimana materi gelap berinteraksi dengan materi normal.

Penemuan ini tidak hanya membuka jalan baru dalam penelitian kosmologi tetapi juga menegaskan pentingnya mempelajari lebih lanjut tentang sifat dan peran materi gelap dalam membentuk struktur alam semesta.

Tinggalkan Balasan