Pembentukan Bintang di Area Terluar Bimasakti

Para astronom mengamati wilayah tepi luar Bimasakti yang jaraknya 58.000 tahun cahaya dari pusat galaksi dan memiliki awan Digel 1 dan 2.

Awan Digel 2 yang dipotret Teleskop WEB. Kredit: JWST/NASA/ESA
Awan Digel 2 yang dipotret Teleskop WEB. Kredit: JWST/NASA/ESA

Dengan menggunakan instrumen NIRCam dan MIRI milik Webb, para ilmuwan berhasil memotret gugus bintang yang sedang terbentuk dengan detail. Penemuan ini mencakup protobintang muda, aliran materi dari bintang, dan struktur nebula yang menakjubkan.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Natsuko Izumi dari Gifu University dan National Astronomical Observatory of Japan, para ilmuwan melihat bahwa pembentukan bintang di awan Digel lebih aktif daripada yang diperkirakan. Keaktifan ini ditandai oleh jet atau semburan yang sangat cepat dan spektakuler yang dihasilkan.

Awan Digel mirip dengan galaksi katai, kaya dengan unsur ringan seperti hidrogen dan helium, sehingga memberikan gambaran tentang sejarah awal Bimasakti. Teleskop Webb juga menangkap aktivitas pembentukan bintang di empat gugus bintang: 1A, 1B, 2N, dan 2S. Pada Awan Digel 2S, Webb berhasil mendeteksi adanya sub-gugus bintang yang sebelumnya hanya jadi dugaan.

Data Webb memperlihatkan kalau gugus bintang ini melepaskan semburan aliran materi dari bintang-bintang baru. Seperti kembang api yang materi melesat ke segala arah.

Penemuan ini merupakan langkah awal dalam memahami lingkungan unik di tepi terluar galaksi kita. Ilmuwan berencana melanjutkan penelitian untuk memecahkan misteri pembentukan bintang di wilayah ini, termasuk distribusi massa bintang. Selain itu, para astronom juga ingin memecahkan misteri mengapa usia piringan materi di sekitar bintang di wilayah ini lebih pendek dibandingkan dengan di tempat lain. Webb memberikan pemahaman baru terkait pembentukan bintang yang mengungkap babak baru kisah kompleks evolusi bintang.

Tinggalkan Balasan