Dunia astronomi dikejutkan oleh rilis dataset unik dari 3628 Supernova Tipe Ia yang mengubah cara mengukur sejarah alam semesta mengembang.

Dataset ini diterbitkan oleh tim peneliti kosmologi dari Zwicky Transient Facility (ZTF), sebuah survei astronomi langit luas yang menggunakan kamera canggih di Teleskop Samuel Oschin, Observatorium Palomar, California.
Supernova Tipe Ia: Penanda Kosmik yang Langka
Supernova Tipe Ia adalah ledakan dahsyat dari bintang katai putih yang menandai akhir hidupnya. Para astronom menggunakan supernova ini sebagai penanda jarak di alam semesta dengan membandingkan fluks cahayanya—objek yang lebih jauh akan tampak lebih redup.
Meskipun sangat jarang terjadi (sekitar satu kali dalam seribu tahun di setiap galaksi), strategi survei mendalam ZTF memungkinkan para astronom mendeteksi hampir empat Supernova Tipe Ia setiap malam. Dalam waktu hanya dua setengah tahun, ZTF berhasil menggandakan jumlah data supernova yang sebelumnya dikumpulkan dalam 30 tahun terakhir, menjadikannya dataset terbesar dan paling homogen yang pernah ada untuk penelitian kosmologi.
Dampak Besar bagi Kosmologi
Dataset supernova ini akan menjadi perubahan besar dalam penelitian supernova kosmologi. Rilis ini membuka pintu untuk penemuan baru terkait alam semesta mengembang serta fisika fundamental dari supernova itu sendiri.
Kepala kelompok kerja Kosmologi ZTF, Dr. Mickael Rigault dari Institut des Deux Infinis de Lyon, menambahkan bahwa dataset ini dikumpulkan oleh tim ahli dari seluruh dunia selama lima tahun. Dengan ukuran dan homogenitasnya yang unik, dataset ini diharapkan bisa memberikan dampak signifikan bagi studi kosmologi supernova dan mengarah pada banyak penemuan baru.
Menjawab Misteri Energi Gelap
Supernova Tipe Ia telah memainkan peran penting dalam penemuan percepatan pengembangan alam semesta, yang memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 2011. Fenomena ini, pertama kali ditemukan pada akhir 1990-an, diyakini disebabkan oleh energi gelap yang berperan sebagai gaya anti-gravitasi di seluruh alam semesta.
Profesor Ariel Goobar, salah satu pendiri ZTF dan anggota tim yang menemukan percepatan pengembangan alam semesta pada 1998, menegaskan bahwa tujuan utama penelitian ini adalah memahami komposisi alam semesta. Karena itu data supernova dari ZTF ini sangat penting.
Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah bahwa Supernova Tipe Ia secara intrinsik bervariasi tergantung pada lingkungan tempatnya berada, lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini berarti mekanisme koreksi yang selama ini digunakan dalam penelitian harus dikaji ulang. Akibatnya, cara yang digunakan utnuk mengukur sejarah pengembangan alam semesta dapat berubah dan memberikan konsekuensi penting bagi model kosmologi saat ini.
Dengan dataset yang besar dan homogen ini, para ilmuwan kini dapat menyelidiki Supernova Tipe Ia dengan tingkat presisi yang belum pernah dicapai sebelumnya. Langkah ini sangat penting dalam menyempurnakan penggunaan Supernova Tipe Ia dalam kosmologi dan menilai apakah penyimpangan yang diamati dalam model standar kosmologi disebabkan oleh fisika fundamental baru atau masalah dalam metode pengukuran jarak yang kita gunakan selama ini.
Dengan rilis dataset ini, dunia astronomi kini memiliki alat baru yang sangat kompeten untuk menyelidiki rahasia pengembangan alam semesta. Kemampuan ZTF dalam mendeteksi supernova dengan cepat dan mendalam telah membuka era baru dalam studi kosmologi, yang tidak hanya membantu memahami sejarah alam semesta tetapi juga bisa menjawab salah satu pertanyaan terbesar dalam fisika: Apa yang sebenarnya membentuk sebagian besar alam semesta?