Perseverance Rekam Pusaran Debu Saling Melahap

Rover Perseverance milik NASA berhasil merekam peristiwa unik: dua tornado mini atau “dust devil” saling bertabrakan, dan satu dari mereka “ditelan” oleh yang lebih besar.

Fenomena ini terekam oleh kamera navigasi milik Perseverance saat sedang menjelajah di area bernama Witch Hazel Hill, bagian barat kawah Jezero, pada 25 Januari 2025. Dalam video pendek yang dihasilkan dari rangkaian foto, terlihat jelas pusaran debu besar dengan lebar sekitar 65 meter (210 kaki) “mengonsumsi” dust devil kecil yang lebarnya hanya sekitar 5 meter (16 kaki). Bahkan, dua pusaran lainnya juga terlihat di latar belakang, menjadikan pemandangan ini begitu dramatis dan penuh aksi.

Menurut Mark Lemmon, ilmuwan Perseverance dari Space Science Institute, dust devil adalah pusaran konvektif yang bisa sangat “licik” dan misterius. Pusaran ini bergerak acak di permukaan Mars, mengangkat debu dan memperpendek jarak pandang di sekitarnya. Jika dua pusaran bertemu, keduanya bisa saling menghancurkan, atau seperti dalam kasus ini — yang lebih besar melahap yang lebih kecil.

Sains di Balik Pusaran Debu Mars

Pusaran debu ini terbentuk saat udara hangat di permukaan planet naik ke atmosfer yang lebih dingin dan padat di atasnya. Udara yang masuk ke tempat kosong ini mulai berputar, seperti skater yang memutar lebih cepat saat menarik lengannya ke dalam. Proses ini menciptakan kolom udara yang berputar sambil membawa debu, menghasilkan pusaran yang bisa menjulang tinggi dan bergerak bebas di permukaan.

Meskipun tampak seperti gangguan kecil, pusaran ini punya peran besar dalam cuaca Mars. Katie Stack Morgan, ilmuwan proyek Perseverance dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan, menjelaskan, “Dust devil adalah indikator penting kondisi atmosfer, seperti arah dan kecepatan angin. Mereka juga bertanggung jawab atas sekitar separuh debu di atmosfer Mars.

Tidak Asing Lagi

Ini bukan pertama kalinya Perseverance menangkap aksi pusaran debu. Sejak mendarat pada 2021, rover sudah berkali-kali mendokumentasikan fenomena ini. Salah satu yang paling menarik terjadi pada 27 September 2021, ketika sekelompok dust devil menari di lantai Kawah Jezero dan Perseverance berhasil merekam suara mereka menggunakan mikrofon SuperCam—menjadi rekaman audio pertama dari dust devil di Mars.

Fenomena ini sebenarnya sudah diamati sejak lama. Misi Viking milik NASA pada 1970-an merupakan yang pertama memotret dust devil dari orbit Mars. Dua dekade kemudian, misi Pathfinder berhasil menangkap gambar dari permukaan Mars dan bahkan merasakan satu dust devil melintas di atas lander-nya. Rovers Spirit dan Opportunity juga pernah melihat pusaran debu saat menjelajahi Mars, dan kini Curiosity—yang berada di Kawah Gale di sisi lain planet—masih sering melihat fenomena serupa.

Penemuan terbaru ini tak hanya menyuguhkan tontonan menarik, tapi juga membuka jendela baru untuk memahami interaksi atmosfer Mars. Setiap pusaran yang tertangkap kamera membawa informasi penting tentang bagaimana Mars “bernapas” dan berubah dari hari ke hari dan mungkin, dari dekade ke dekade.

Tinggalkan Balasan