Para astronom berhasil mengungkap catatan kosmik terbesar tentang evolusi galaksi sejak alam semesta masih berusia di bawah satu miliar tahun dengan JWST.

Para astronom ini berhasil mendeteksi hampir 1.700 kelompok galaksi di area langit yang dikenal sebagai COSMOS-Web. Tak pelak, ini adalah katalog galaksi terbesar yang pernah dicatat. Salah satu citra mengesankan dari gugus galaksi yang jaraknya lebih dari 6 miliar tahun cahaya dari Bumi, ditampilkan sebagai Citra Bulan Ini oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) sejak 29 April.
Citra-citra ini tidak hanya memperlihatkan struktur galaksi-galaksi modern, tapi juga memperlihatkan kondisi alam semesta lebih dari 12 miliar tahun yang lalu. Dengan kepekaan dan resolusi tinggi milik JWST, para astronom dapat melihat jauh ke masa lalu, hingga ke masa ketika bintang dan galaksi baru mulai terbentuk.
Menyibak Jejak Galaksi Pertama
Ghassem Gozaliasl dari Aalto University, kepala tim pendeteksi kelompok galaksi, menjelaskan bahwa penemuan ini memungkinkan kita untuk menyaksikan langsung “kelahiran” galaksi-galaksi awal di alam semesta. Dengan mengamati galaksi-galaksi yang sangat redup dan jauh — bahkan satu miliar kali lebih redup dari batas penglihatan mata manusia — JWST memberi kesempatan unik untuk menyelami bentuk awal kehidupan galaksi.
Kelompok dan gugus galaksi adalah wilayah kosmik yang kompleks. Mereka mengandung materi gelap, gas panas, dan galaksi pusat raksasa yang sering menyimpan lubang hitam supermasif. Interaksi antara elemen-elemen ini sangat berpengaruh dalam membentuk dan mengubah kehidupan galaksi.
Satu hal pasti, dengan memahami sejarah lengkap dari struktur-struktur kosmik ini, kita dapat menyingkap bagaimana proses-proses tersebut memengaruhi pembentukan galaksi masif dan struktur terbesar di alam semesta.
Jejaring Kosmik dan Keluarga Galaksi
Galaksi tidak tersebar secara acak di alam semesta. Sebaliknya, mereka membentuk jaringan raksasa yang disebut jaring kosmik, terhubung melalui filamen dan dinding yang padat. Sebagian besar galaksi hidup berkelompok dalam struktur yang saling terikat oleh gravitasi. Termasuk galaksi kita, Bima Sakti, yang merupakan bagian dari Grup Lokal bersama Andromeda dan lusinan galaksi kecil lainnya.
“Seperti manusia, galaksi pun berkumpul dalam keluarga,” ujar Gozaliasl. “Dalam kelompok dan gugus ini, galaksi bisa saling berinteraksi dan bahkan bergabung, menyebabkan perubahan bentuk dan struktur. Dengan mempelajari lingkungan ini, kita juga belajar tentang peran materi gelap, pengaruh lubang hitam supermasif, dan sejarah panas gas di antara galaksi.”
Karena katalog baru ini mencakup rentang waktu dari satu miliar hingga dua belas miliar tahun yang lalu, para ilmuwan kini dapat membandingkan struktur awal alam semesta dengan yang lebih modern. Studi ini juga membantu menjawab bagaimana Brightest Group Galaxies (BGGs) terbentuk melalui proses merger yang berulang.
Gozaliasl juga mencatat bahwa bentuk galaksi sangat berbeda dari masa ke masa. “Saat kita melihat lebih jauh ke masa lalu, galaksi-galaksi tampak tidak beraturan dan aktif membentuk bintang. Semakin mendekati masa kini, pembentukan bintang mulai berhenti, dan galaksi tampak lebih simetris—seperti spiral atau elips. Melihat perubahan bentuk ini sepanjang waktu kosmik sangatlah menggairahkan.”
Penemuan ini tidak hanya memperdalam pemahaman kita tentang evolusi galaksi, tetapi juga membuka pintu bagi banyak pertanyaan baru tentang sejarah alam semesta dan bagaimana struktur kosmik terbentuk dan berkembang selama miliaran tahun.