Di sebuah sistem bintang muda yang terletak 408 tahun cahaya dari Bumi, para astronom menyaksikan fenomena luar biasa: sebuah planet yang memicu badai energi pada bintang induknya.

Penemuan ini menjadi bukti pertama bahwa planet dapat langsung menyebabkan suar atau ledakan energi di permukaan bintang tempat ia mengorbit.
Fenomena ini terjadi di sistem HIP 67522, yang berada di wilayah Upper Centaurus Lupus. Bintang ini masih sangat muda, baru berusia sekitar 17 juta tahun. Di sekelilingnya mengorbit sebuah planet raksasa yang menyelesaikan satu putaran hanya dalam waktu 6,95 hari. Planet ini begitu dekat dengan bintangnya, sehingga hubungan keduanya menjadi sangat intens.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Ekaterina Ilin dari ASTRON, Institut Radio Astronomi Belanda, menemukan bahwa interaksi magnetik antara planet dan bintang ini telah berlangsung selama minimal tiga tahun. Dengan menganalisis data dari satelit TESS milik NASA dan teleskop CHEOPS milik ESA, mereka melihat bahwa suar atau ledakan energi besar-besaran di bintang ini sering terjadi ketika planet melintasi di depan bintang dari sudut pandang Bumi.
Melalui data tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa planet ini mengganggu garis-garis medan magnetik bintangnya, memantulkan energi kembali ke permukaan bintang dan memicu pelepasan energi besar, sebuah suar bintang. Yang lebih mencengangkan, suar terjadi enam kali lebih sering dibandingkan jika planet tersebut tidak hadir.
Efeknya tidak hanya dirasakan oleh bintang, tetapi juga oleh planet itu sendiri. Dengan bantuan James Webb Space Telescope, para astronom menemukan bahwa atmosfer planet tersebut tampak “mengembang tidak biasa.” Menurut Harish K. Vedantham dari ASTRON, yang turut menulis studi ini, planet tersebut mengalami “serangan” konstan dari radiasi dan partikel akibat suar yang dipicunya sendiri. Proses ini mungkin mempercepat hilangnya atmosfer planet secara dramatis.
Dalam penelitian terpisah, tim ini juga memantau HIP 67522 menggunakan Australian Telescope Compact Array selama 135 jam. Mereka menemukan bahwa bintang ini memang sangat aktif secara magnetik, menghasilkan emisi radio kuat. Namun, tidak ditemukan emisi radio yang secara langsung menunjukkan interaksi dengan planet, yang mendukung hipotesis bahwa suar dipicu melalui jalur magnetik yang tidak memancarkan radio.
Temuan ini membuka peluang baru untuk memahami evolusi planet, terutama pada usia dini. Sistem HIP 67522 kini menjadi cetak biru untuk mengkaji bagaimana interaksi magnetik dengan bintang dapat memengaruhi atmosfer dan kelangsungan hidup planet muda.
Ke depan, tim peneliti berencana untuk mengamati sistem ini lebih lanjut, serta mencari sistem lain dengan ciri serupa. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa umum fenomena ini dan bagaimana dampaknya terhadap kemungkinan bertahannya atmosfer dan habitabilitas planet-planet muda di alam semesta.
Planet bukan hanya objek pasif yang mengorbit bintang. Dalam beberapa kasus ekstrem seperti ini, mereka bisa menjadi pemicu kekacauan di bintang induknya sendiri.