Bintang Pendamping Betelgeuse Terungkap

Penemuan bintang pendamping yang tersembunyi di dekat Betelgeuse akhirnya mengungkap misteri perubahan kecerlangannya yang telah membingungkan astronom selama bertahun-tahun.

Betelgeuse dan bintang pendampingnya. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA. Proses citra: M. Zamani (NSF NOIRLab)
Betelgeuse dan bintang pendampingnya. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA. Proses citra: M. Zamani (NSF NOIRLab)

Selama berabad-abad, Betelgeuse telah memukau para pengamat langit sebagai salah satu bintang paling terang di langit malam. Terletak di bahu rasi Orion, raksasa merah ini terkenal tidak hanya karena ukurannya yang masif, sekitar 700 kali radius Matahari, tetapi juga karena perilakunya yang tidak biasa. Perubahan kecerlangan Betelgeuse secara periodik telah lama menjadi misteri bagi para astronom.

Kini, sebuah penemuan dari tim astrofisikawan yang dipimpin oleh Steve Howell dari NASA Ames Research Center telah mengungkap kunci dari teka-teki ini, Betelgeuse memiliki bintang pendamping yang berada sangat dekat, dan baru sekarang berhasil dideteksi.

Menggunakan instrumen speckle imager bernama ‘Alopeke yang dipasang pada teleskop Gemini Utara di Hawai’i, para peneliti akhirnya melihat langsung bintang pendamping yang telah lama dicari. Teknologi speckle imaging memungkinkan pengambilan gambar dalam eksposur sangat singkat, yang “membekukan” gangguan atmosfer dan menghasilkan resolusi tinggi. Daya tangkap cahaya dari cermin 8,1 meter Gemini Utara juga memainkan peran penting dalam keberhasilan ini.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa bintang pendamping Betelgeuse enam magnitudo lebih redup dalam cahaya tampak, dan memiliki massa sekitar 1,5 kali massa Matahari. Karakteristik spektralnya mengindikasikan bahwa ia merupakan bintang muda tipe A atau B yang masih berada dalam tahap pra-deret utama, artinya, bintang ini belum memulai pembakaran hidrogen di intinya.

Yang mengejutkan, bintang pendamping ini berada hanya empat kali jarak Bumi,Matahari dari permukaan Betelgeuse. Bahkan, orbitnya masih berada di dalam atmosfer luar Betelgeuse yang sangat luas. Inilah pertama kalinya sebuah bintang pendamping sedekat ini ditemukan mengorbit bintang supergiant.

Penemuan ini bukan hanya menjawab misteri variasi kecerlangan Betelgeuse, terutama periode sekunder selama enam tahun, tetapi juga membuka jendela baru dalam studi evolusi bintang raksasa merah. Howell menyatakan bahwa tanpa teknologi ‘Alopeke, kemungkinan besar bintang pendamping ini tidak akan pernah terlihat.

Betelgeuse dan pasangannya kemungkinan lahir bersama, namun nasib mereka berbeda. Interaksi pasang surut yang kuat antara keduanya diperkirakan akan membuat bintang pendamping itu spiral menuju kematiannya di dalam Betelgeuse dalam waktu sekitar 10.000 tahun.

Penemuan ini juga memberikan pemahaman baru tentang fenomena serupa pada bintang raksasa merah lainnya. Variasi kecerlangan jangka panjang pada bintang-bintang tersebut mungkin dipengaruhi oleh keberadaan bintang pendamping yang serupa.

Kesempatan berikutnya untuk mengamati bintang pendamping Betelgeuse akan terjadi pada November 2027, ketika ia mencapai jarak terjauh dalam orbitnya, membuatnya lebih mudah dideteksi. Howell dan timnya merencanakan observasi lanjutan menjelang momen penting ini untuk mempelajari lebih dalam sifat dan evolusi sistem bintang ini.

Tinggalkan Balasan