Hanya 35 tahun cahaya dari Bumi, sebuah bintang katai merah bernama L 98-59 menjadi rumah bagi sistem planet yang penuh kejutan.

Kredit: Benoît Gougeon / Université de Montréal
Para peneliti dari Trottier Institute for Research on Exoplanets (IREx), Université de Montréal, berhasil mengungkap gambaran paling rinci dari sistem ini, termasuk konfirmasi adanya planet kelima yang berada di zona laik huni.
Penelitian ini dipimpin oleh Charles Cadieux, peneliti dari IREx. Timnya menggunakan kombinasi data dari teleskop luar angkasa NASA TESS dan spektrograf ESPRESSO milik European Southern Observatory (ESO), serta metode analisis presisi tinggi untuk mengukur ukuran dan massa planet-planet di sistem tersebut dengan tingkat akurasi yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Menurut Cadieux, pencapaian ini menunjukkan kekuatan besar dari kombinasi data pengamatan luar angkasa dan darat. Dengan hasil ini, para astronom memiliki target kuat untuk studi atmosfer menggunakan teleskop James Webb (JWST).
Empat planet pertama dalam sistem ini mengorbit sangat dekat dengan bintangnya, lebih dekat dari jarak Merkurius ke Matahari. Planet paling dalam, L 98-59 b, hanya 84% ukuran Bumi dan setengah massanya—menjadikannya salah satu planet sub-Bumi dengan parameter terbaik yang diketahui sejauh ini.
Dua planet terdekat kemungkinan mengalami aktivitas vulkanik ekstrem akibat pemanasan pasang surut, mirip dengan bulan Io milik Jupiter. Sementara itu, planet ketiga memiliki kepadatan yang sangat rendah, mengindikasikan kemungkinan sebagai “dunia air” yang sarat dengan kandungan air—sesuatu yang tidak ada padanannya dalam Tata Surya kita.
Orbit keempat planet yang nyaris sempurna melingkar membuatnya ideal untuk pengamatan atmosfer lanjutan. René Doyon, rekan penulis studi dan Direktur IREx, menyebut sistem ini sebagai laboratorium unik untuk menjawab pertanyaan besar seputar asal usul dan evolusi planet berbatu.
Namun kejutan terbesar datang dari konfirmasi keberadaan planet kelima, L 98-59 f. Tidak seperti planet-planet lainnya, planet ini tidak transit di depan bintang dari perspektif kita. Keberadaannya terungkap melalui analisis gerakan bintang akibat tarikan gravitasi planet, menggunakan data dari spektrograf HARPS dan ESPRESSO.
L 98-59 f menerima energi bintang yang serupa dengan yang diterima Bumi dari Matahari. Itu berarti planet ini berada di zona laik huni—wilayah di mana air cair bisa bertahan di permukaan.
Cadieux menyebut penemuan planet temperate di sistem yang kompak ini sangat menarik, dan memperkuat alasan untuk meneliti dunia laik huni di sekitar bintang kecil.
Yang menarik, semua temuan ini dihasilkan tanpa meminta waktu pengamatan baru. Tim memanfaatkan data arsip dari TESS, HARPS, ESPRESSO, dan JWST, lalu menerapkan teknik analisis baru yang dikembangkan oleh IREx pada tahun 2022. Dengan pendekatan ini, mereka berhasil menggandakan akurasi estimasi massa dan radius planet-planet tersebut.
Étienne Artigau dari UdeM menambahkan bahwa teknik analisis baru ini membuka potensi tersembunyi dalam data lama dan membantu mengungkap fakta baru dari data yang telah tersedia.
Kini, sistem L 98-59 menjadi salah satu target utama untuk pengamatan atmosfer dengan JWST. Dengan keragaman komposisi planet dan kedekatan sistem ini ke Bumi, para ilmuwan berharap bisa mendapatkan petunjuk penting tentang asal-usul kehidupan di alam semesta.