Pengamat di seluruh Indonesia berpeluang menyaksikan peristiwa gerhana bulan total pada tanggal 7–8 September 2025.

Gerhana Bulan Total yang dimulai dari gerhana penumbra hingga totalitas, berlangsung jelang tengah malam hingga jelang fajar, dan aman diamati tanpa alat pelindung mata. Pada puncak gerhana, piringan Bulan diperkirakan merona merah bata akibat hamburan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga Bulan melintasi bayangan Bumi. Bayangan Bumi terdiri dari penumbra (bagian luar, redup) dan umbra (inti bayangan, gelap).
- P1: Bulan memasuki penumbra; terjadi peredupan yang sangat
- U1: Tepi Bulan menyentuh umbra; fase sebagian dimulai.
- U2–U3: Bulan sepenuhnya di dalam umbra; fase total dengan warna merah bata.
- U4: Bulan keluar dari umbra; kembali ke gerhana sebagian.
- P4: Bulan meninggalkan penumbra; gerhana berakhir.
Jadwal Kontak Gerhana (Waktu Indonesia)
Tahapan Gerhana | WIB | WITA | WIT |
---|---|---|---|
Penumbra mulai (P1) | 7 Sep 22:28 | 7 Sep 23:28 | 8 Sep 00:28 |
Sebagian mulai (U1) | 7 Sep 23:27 | 8 Sep 00:27 | 8 Sep 01:27 |
Total mulai (U2) | 8 Sep 00:30 | 8 Sep 01:30 | 8 Sep 02:30 |
Puncak gerhana | 8 Sep 01:11 | 8 Sep 02:11 | 8 Sep 03:11 |
Total berakhir (U3) | 8 Sep 01:52 | 8 Sep 02:52 | 8 Sep 03:52 |
Sebagian berakhir (U4) | 8 Sep 02:56 | 8 Sep 03:56 | 8 Sep 04:56 |
Penumbra berakhir (P4) | 8 Sep 03:55 | 8 Sep 04:55 | 8 Sep 05:55 |
Cakupan dan visibilitas
Gerhana ini bisa diamati dari Eropa, Afrika, Asia, dan Australia. Pengamat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan semua fase gerhana jika cuaca cerah. Akan tetapi, di sebagian wilayah Papua, fase akhir penumbra tidak teramati karena Bulan terbenam dalam kondisi gerhana.
Pengamatan
- Gerhana bulan aman dilihat dengan mata telanjang, binokular, atau teleskop kecil.
- Pilih lokasi dengan horizon selatan–barat daya yang lapang dan minim polusi cahaya.
- Warna “bulan merah bata” paling jelas saat totalitas (U2–U3).
- Gerhana Bulan Total bisa diabadikan dengan kamera yang dimiliki tanpa membutuhkan filter khusus.
- Untuk dokumentasi, eksposur pendek–menengah pada ISO moderat biasanya cukup untuk merekam rona merah bata tanpa kehilangan tekstur permukaan Bulan.
Mengapa Bulan Berwarna Merah Bata?
Selama totalitas, cahaya Matahari tidak langsung mencapai Bulan. Atmosfer Bumi membelokkan dan menyaring cahaya, sehingga hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan. Karena itulah saat gerhana, Bulan masih bisa diamati dan permukaan Bulan tampak merah-oranye. Intensitas warna dapat berubah mengikuti kondisi atmosfer global (debu vulkanik, aerosol).