Meski belum ada bukti kehidupan di Mars, para astronom menduga bahwa air lelehan di bawah lapisan es Mars bisa mendukung kehidupan mikroba.
Tata Surya
Aktivitas Maksimum Matahari & Dampaknya Untuk Bumi
Aktivitas Matahari memengaruhi cuaca antariksa yang berdampak langsung pada satelit, astronot, serta sistem komunikasi dan navigasi seperti radio dan GPS.
Ditemukan: Planet Uap di Alam Semesta
Para astronom Université de Montréal berhasil mengungkap keberadaan atmosfer kaya uap air di eksoplanet GJ 9827 d dari pengamatan Teleskop Antariksa James Webb (JWST)
Curiosity Mengungkap Perubahan Iklim Purba Mars
Curiosity, rover NASA yang menjelajah Kawah Gale di Mars, memberikan petunjuk baru terkait perubahan iklim purba Mars.
Komet Tsuchinshan–ATLAS, Tamu Sekali Seumur Hidup
Bumi sedang menerima kunjungan tamu jauh yang bisa diamati dengan mata telanjang. Tamu itu adalah komet C/2023 A3 (Tsuchinshan–ATLAS)
Bulan Mini, Bulan Sementara Bumi
Pada Agustus 2024, para astronom menemukan objek kecil yang diberi nama 2024 PT5 yang kemudian diperkirakan akan menjadi Bulan mini untuk Bumi.
Menggali Misteri Air di Permukaan Bulan
Analisis peta Bulan baik sisi dekat dan jauh mengungkap keberadaan sumber air dan hydroxyl dalam batuan dan tanah yang terpapar sinar Matahari.
Struktur Padat di Bawah Lautan Mars
Penelitian terbaru terkait variasi gravitasi memperlihatkan keberadaaan struktur padat besar di bawah lapisan sedimen lautan kuno Mars.
Populasi Tepi Luar Tata Surya Ternyata Lebih Ramai
Pengamatan area luar Tata Surya dengan Teleskop Subaru berhasil menemukan objek-objek baru di area tepi luar Sabuk Kuiper.
Lapisan Es di Mars Ungkap Misteri Iklim Kuno
Penelitian terbaru dari Dartmouth College mengungkapkan bahwa lapisan es di Mars bisa jadi petunjuk penting iklim kuno planet merah tersebut.
Kumpulan Planet Pengembara Dari Balik Cahaya Inframerah
Teleskop Antariksa James Webb (JWST) membuka babak baru dalam eksplorasi kosmos dengan penemuan yang mengungkap keberadaan “planet pengembara”.
Perisai Matahari untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Bumi dengan cepat memanas dan para peneliti di Universitas Hawaiʻi mengusulkan pendekatan baru untuk mengurangi dampak perubahan iklim.