Kisah Bintang vs Debu di Nebula Carina

Teleskop VISTA milik ESO di Observatorium Paranal, berhasil memotret Nebula Carina, salah satu nebula terbesar dan paling terang di langit selatan.

Nebula Carina yang dipotret oleh Teleskop VISTA milik ESO di Observatorium Paranal. ESO/J. Emerson/M. Irwin/J. Lewis
Nebula Carina yang dipotret oleh Teleskop VISTA milik ESO di Observatorium Paranal. ESO/J. Emerson/M. Irwin/J. Lewis

Pengamatan inframerah teleskop VISTA (Visible and Infrared Survey Telescope for Astronomy) berhasil mengungkap keberadaan bintang yang luar biasa banyak di balik gas panas dan debu gelap Nebula Carina. Bintang-bintang itu ada yang baru lahir dan ada juga yang sudah jelang kematiannya.

Berada di rasi Carina sekitar 7500 tahun cahaya, Nebula Carina menjadi lokasi kelahiran maupun kematian bintang. Akibatnya, nebula ini jadi lokasi yang dinamis.

Radiasi yang dipancarkan bintang-bintang masif di bagian dalam gelembung awan kosmis ini sangat kuat sehingga gas di sekelilingnya jadi bersinar. Di sisi lain nabula, justru tampak pilar debu gelap yang menyelubungi bintang-bintang baru.

Pada nebula ini terjadi pertarungan antara bintang dan debu. Pemenangnya ternyata bintang yang baru terbentuk. Bintang-bintang baru ini menghasilkan energi radiasi tinggi dan angin bintang yang kemudian menyapu debu di area pembentukan bintang tersebut.

Dengan ukuran yang mencapai 300 tahun cahaya, Nebula Carina merupakan salah satu area pembentukan bintang terbesar di Bima Sakti. Berada 60º di bawah ekuator, Nebula Carina merupakan salah satu nebula yang bisa diamati dari belahan selatan dengan mata tanpa alat.

Di Nebula Carina ada bintang Eta Carinae yang sangat terkenal karena ledakannya dasyat yang terjadi 170 tahun lalu. Bintang raksasa Eta Carinae merupakan sistem bintang berdua paling energetik di area ini. Tak hanya itu, Eta Carinae juga merupakan bintang paling terang di langit malam pada tahun 1830-an. Sekarang, kecerlangan Eta Carinae sudah semakin redup seiring perjalanannya menuju akhir hidupnya. Meskipun demikian, Eta Carinae masih merupakan salah satu bintang paling masif dan terang di Bima Sakti.

Dalam citra yang diambil Teleskop VISTA, Eta Carinae tampak sebagai bagian area yang bercahaya terang tepat di atas titik V yang dibentuk oleh awan debu. Di sisi kanan Eta Carinae, ada Nebula Lubang Kunci, awan dingin padat yang lebih kecil dan diisi oleh beberapa bintang masif. Selama beberapa abad, Nebula ini sudah mengalami banyak perubahan.

Nebula Carina ditemukan oleh Nicolas Louis de Lacaille pada tahun 1750an dalam pengamatan dari Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Sejak itu, Nebula Carina sudah menjadi target pengamatan maupun target foto oleh para pengamat. Meskipun demikian, kehadiran Teleskop VISTA berhasil menyingkap keberadaan bintang – bintang muda yang tersembunyi di bali gas dan debu.

Pada tahun 2014, Teleskop VISTA berhasil melihat hampir 5 juta sumber cahaya inframerah di dalam Nebula Carina, yang mengindikasikan lokasi pembentukan bintang yang sangat besar. Kehadiran Teleskop VISTA sebagai teleskop survei inframerah terbesar yang dilengkapi detektor sensitif akan bisa membantu astronom untuk mengungkap berbagai cerita yang tersimpan di alam semesta, khususnya di area langit selatan.

Sumber: ESO

Tinggalkan Balasan