Hembusan Gelembung Pada Nebula Cakar Kucing

Citra yang diambil Teleskop Spitzer ini memperlihatkan Nebula Cakar Kucing (NGC 6334), yang memperoleh namanya dari bentuk awan yang bulat besar dan memberi kesan seperti jejak kucing.

Citra Nebula Cakar Kucing yang dipotret Teleskop Spitzer dengan instrumen Infrared Array Camera (IRAC) dan Multiband Imaging Photometer (MIPS). Kredit: Spitzer/NASA
Citra Nebula Cakar Kucing yang dipotret Teleskop Spitzer dengan instrumen Infrared Array Camera (IRAC) dan Multiband Imaging Photometer (MIPS). Kredit: Spitzer/NASA

Nebula Cakar Kucing ini merupakan area kelahiran bintang yang berada Bima Sakti dan bisa ditemukan di rasi Scorpius, pada jaraj 4200 – 5500 tahun cahaya. Nebula Cakar Kucing ini diperkirakan memiliki ukuran sekitar 80 – 90 tahun cahaya.

Dibingkai oleh awan hijau, nebula Cakar Kucing ini memiliki fitur dominan berupa gelembung merah terang. Setelah gas dan debu di nebula mengalami keruntuhan dan membentuk bintang, terjadi pemanasan gas oleh bintang. Akibatnya, awan gas memuai dan menciptakan gelembung.

Area hijau merupakan lokasi terjadinya radiasi oleh bintang panas yang bertabrakan dengan molekul hidrokarbon aromatik polisiklik sehingga awan gas berfluoresensi. Pada kasus tertentu, gelembung tersebut akhirnya meledak dan membentuk fitur bentuk U.

Pengamatan dengan teleskop Spitzer bisa mengungkap banyak hal tersembunyi karena dilakukan pad apanjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah ini bisa menembus awan gas dan debu yang tebal sehingga kita bisa menyingkap apa yang terjadi di balik awan.

Filamen hitam pada citra yang tampak membentang di sepanjang nebula, merupakan area gas dan debu yang sangat rapat. Untuk area ini, cahaya inframerah tidak dapat menembusnya. Tapi, para astronom menduga kalau area padat ini akan melahirkan bintang -bintang generasi baru.

Sumber: NASA

Tinggalkan Balasan