Para astronom berhasil mengungkap cerita yang sangat detil dari sebuah bintang muda. Dan mereka menemukan bintang itu memiliki pasangan yang mengitarinya.
Ketika sedang mengamati sebuah bintang muda, Dr. John Ilee dari Universitas Leeds menemukan dua bintang. Bintang pertama, MM 1a, merupakan bintang muda masif dengan piringan gas dan debu yang mengelilinginya. Objek kedua yang redup, yakni MM 1b ditemukan tepat di luar cakram gas dan debu yang mengelilingi bintang MM 1a.
Menurut para peneliti, ini adalah contoh dari piringan yang terpecah yang berhasil dideteksi pada orbit bintang muda masif.
Bintang terbentuk dalam awan gas dan debu raksasa di ruang antarbintang. Ketika awan runtuh akibat gravitasi, awan mulai berotasi dengan cepat dan membentuk piringan di sekelilingnya. Dari gas dan debu di dalam piringan inilah planet terbentuk.
Untuk penelitian ini, bintang muda dan piringan gas dan debu di sekelilingnya sangat masif sehingga yang ditemukan bukan planet, melainkan sebuah bintang yang baru lahir.
Mengukur Bintang
Pengukuran radiasi yang dipancarkan oleh debu dan pergeseran halus pada frekuensi cahaya, massa bintang MM 1a dan MM 1b bisa ditentukan. MM 1a massanya 40 massa Matahari, sedangkan bintang MM 1b yang lebih kecil massanya kurang dari 0,5 massa Matahari.
Kejadian ini bukan hal yang aneh. Bintang-bintang tua yang masif juga memiliki bintang pasangan. Tapi, pasangan bintang ganda pada umumnya memiliki massa yang sama karena terbentuk pada waktu yang sama. Pasangan bintang dengan perbandingan massa 80:1 seperti bintang MM 1a dan MM 1b justru menjadi petunjuk kalau kedua bintang melalui proses pembentukan yang berbeda.
Awal Yang Tidak Stabil
Tampaknya bintang MM 1b terbentuk pada piringan masif di area terluar yang dingin. Piringan yang tidak stabil gravitasinya ini tidak bisa mempertahankan kestabilan terhadap gaya gravitasinya sendiri dan akhirnya mengalami keruntuhan dan membentuk bintang dalam beberapa fragmen.
Bintang muda MM 1b juga diduga memiliki piringan gas dan debu di sekelilingnya dan bisa memiliki planetnya sendiri. Tapi tentu saja jika ada planet di bintang ini, pembentukannya harus cepat karena bintang MM 1a memiliki kala hidup pendek hanya 1 juta tahun. MM 1a akan meledak sebagai supernova.
Meskipun MM 1b punya kesempatan hidup lebih panjang dalan bisa membentuk sistem planetnya sendiri, ledakan supernova dari bintang MM 1a bisa membahayakan sistem bintang pasangannya. Karena itu, para astronom menduga kalau MM 1b juga tidak akan bertahan lama.