Para peneliti berhasil mengamati lokasi pembentukan planet di sekeliling bintang muda mirip Matahari. Yang ditemukan, dua cincin debu pembentuk planet.
Dalam pengamatan itu, tampak dua cincin debu yang mengelilingi bintang pada jarak yang setara dengan jarak sabuk asteroid dan jarak Neptunus di Tata Surya. Hal ini menjadi indikasi kalau kita sedang mengamati pembentukan sistem keplanetan yang mirip Tata Surya.
Tata Surya diperkirakan terbentuk dari awan gas dan debu kosmik sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Dengan mempelajari pembentukan sistem keplanetan pada bintang lain, para astronom berharap bisa mempelajari asal usul kita.
Sistem yang diamati tersebut adalah sistem bintang muda DM Tau yang diamati oleh Tomoyuki Kudo dari NAOJ (National Astronomical Observatory of Japan) dengan teleskop radio ALMA. DM Tau berada 470 tahun cahaya di konstelasi Taurus. Massanya setengah massa Matahari dan usianya baru 3 – 5 juta tahun.
Hasil pengamatan sebelumnya memperlihatkan kehadiran cincin yang diperkirakan berada pada jarak setara jarak Sabuk Asteroid sampai Neptunus. Hasil pengamatan dengan ALMA memperlihatkan kalau DM Tau memiliki dua cincin yang berada pada jarak Sabuk Asteroid dan cincin yang lebih jauh jaraknya setara jarak Neptunus ke Matahari.
Dalam pengamatan ALMA, ditemukan juga bercak atau are aterang pada cincin terluar. Bercak tersebut mengindikasikan kehadiran debu yang terkonsentrasi dan berpotensi merupakan lokasi pembentukan planet seperti Uranus dan Neptunus.
Para astronom juga tertarik untuk mengetahui detil cincin dalam pada piringan tersebut. Bisa jadi ada planet serupa Bumi yang terbentuk pada area yang lebih dekat bintang tersebut. Hal tersebut bisa diketahui dari distribusi debu pada cincin dalam DM Tau.
Sumber: NAOJ