Hasil pengamatan berhasil mengonfirmasi pengukuran tertua dari para pengamat di China yang mengamati nova kuno berusia 2000 tahun.
Untuk pertama kalinya, tim peneliti dari Eropa yang melibatkan para astronom dari Universitas Göttingen berhasil menemukan sisa nova dalam gugus bola galaksi. Nova merupakan ledakan hidrogen pada permukaan bintang yang membuat bintang terlihat lebih terang. Sisa dari nova ini membentuk nebula yang berpendar dan ditemukan berada dekat pusat gugus bola Messier 22.
Dari penelitian ini, diketahui juga kalau sisa nova tersebut cocok dengan catatan pengamatan kuno oleh para astronom China pada tahun 48 SM.
Gugus bola terdiri dari ratusan sampai ribuan bintang tua yang mengorbit galaksi induknya. Sekitar 150 gugus bola diketahui mengitari Bima Sakti, dan Messier 22 atau M22 merupakan salah satunya. Messier 22 berada di rasi Sagittarius pada arah pusat galaksi Bima Sakti. Dalam pengamatan dengan instrumen MUSE yang dipasang pada VLT milik ESO, M22 diamati bersama 2 lusin gugus bola lainnya. Hasilnya, nova yang usianya lebih dari 2000 tahun berhasil dikonfirmasi.
Puing-puing nova yang baru ditemukan tersebut membenuk nebula merah terang yang disusun oleh hidrogen dan gas lainnya. Diameter nebula ini 8000 kali jarak Matahari Bumi. Nebula ini cukup terang dengan massa 30 massa Bumi.
Sumber: Universitas Göttingen