Para astronom membangun model sejarah tabrakan saat Venus masih muda untuk menjelaskan bagaimana permukaan planet ini tetap muda meskipun kekurangan lempeng tektonik.
Di Bumi, pergerakan lempeng tektonik meghasilkan pembentukan kembali permukaan Bumi saat bongkahan kerak bumi bertabrakan dan membentuk rangkaian pegunungan, yang justru memicu aktivitas vulkanik di beberapa lokasi. Sementara itu di Venus, gunung berapinya jauh lebih banyak dibanding planet lain di Tata Surya termasuk Bumi. Tapi, hanya ada satu lempeng untuk permukaannya. Di planet ini lebih dari 80.000 gunung berapi berperan untuk memperbaharui permukaan planet lewat banjir lava. Aktivitas ini diduga masih terus terjadi sampai saat ini.
Pemodelan yang dilakukan para astronom dari Southwest Research Institute (SwRI) menunjukan kalau aktivitas vulkanik yang terus menerus terjadi akibat tabrakan awal energi tinggi dalam kecepatan tinggi yang menghasilkan inti superpanas, dan menyebabkan bagian dalam Venus meleleh. Inilah yang kemudian menjadi bahan bakar aktivitas vulkanik di Venus yang secara terus menerus memperbaharui permukaan planet ini.
Model komputasi yang dikembangkan para astronom dari Southwest Research Institute (SwRI) menunjukkan bahwa Venus dibombardir oleh benda-benda langit yang sangat besar selama 100 juta tahun pertama keberadaannya. Benturan-benturan ini melepaskan energi sangat besar, yang memanaskan inti Venus dan menyebabkannya memuai dan menghasilkan periode vulkanik yang sangat intensif di masa lalu Venus.
Tabrakan kuat kecepatan tinggi inilah yang melelehkan 82% silikat di selubung Venus. Akibatnya terbentuk selubung campuran bahan cair dari materi yang meleleh. Selubung cair ini tersebar kembali ke seluruh Venus termasuk di inti superpanas.
Aktivitas vulkanik yang berlangsung selama ratusan juta tahun ini memicu terbentuknya berbagai fitur geologis di Venus saat ini, seperti dataran lava yang luas dan gunung berapi raksasa.
Penemuan ini juga membuka kemungkinan bahwa Venus masih bisa menjadi aktif secara vulkanik di masa sekarang. Jika demikian, maka planet ini mungkin memiliki sumber panas internal yang besar, yang bisa menjadi tempat yang menarik untuk mencari kehidupan.
Para astronom akan terus mempelajari Venus untuk lebih memahami sejarahnya yang panjang dan kompleks. Penemuan baru ini hanya akan membantu kita untuk lebih memahami planet yang misterius ini.