Penelitian terbaru mengungkap cerita dari halo magnetik Bimasakti yang mengubah pemahaman tentang struktur dan evolusi galaksi kita.
Penelitian yang dilakukan oleh para astronom dari Institut Nasional Astrofisika (INAF) dan Radboud University, menemukan struktur magnetik yang memanjang (ke atas dan bawah) bidang galaksi hingga 16.000 tahun cahaya atau 150 kuadrilium km. Struktur ini juga mengungkap asal usul Gelembung eROSITA, gelembung besar yang ditenagai oleh aliran gas panas dari ledakan supernova.
Gelembung eROSITA, diamati oleh teleskop sinar-X eROSITA dalam misi Rusia-Jerman, membentang dari horison ke horison, dan memberikan informasi dari halo magnetik Bimasakti.
Medan magnet dalam gelembung ini sangat teratur, membentuk struktur filamen tipis yang membentang hingga 150 kali diameter bulan purnama. Filamen ini berhubungan dengan angin panas bersuhu 3,5 juta Kelvin yang keluar dari piringan galaksi dan didorong oleh aktivitas pembentukan bintang.
He-Shou Zhang, penulis utama dari INAF, menyatakan kalau penemuan ini memperlihatkan kalau pembentukan bintang yang intens di ujung Batang Galaksi berkontribusi signifikan pada aliran gas. Penelitian ini memberikan pengukuran detail pertama dari medan magnet di halo galaksi dan mengungkap keterkaitan baru antara aktivitas pembentukan bintang dan aliran gas galaksi.
Tim peneliti menggunakan survei multi-panjang gelombang, dari radio hingga sinar gamma, untuk menganalisis struktur magnetik ini. Pendekatan ini memastikan keterkaitan antara fitur magnetik dengan proses umpan balik galaksi, dan menjadi bukti observasi pertama yang menghubungkan cincin pembentukan bintang di ujung Batang Galaksi dengan terbentuknya aliran gas skala besar.
Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa Bimasakti yang selama ini dianggap tenang ternyata dapat memicu aliran gas kuat, terutama dari cincin pembentuk bintang di ujung Batang Galaksi. Temuan ini mungkin membantu kita memahami pertumbuhan galaksi serupa Bima Sakti.