Planet AF Lep b baru-baru ini menjadi sorotan dengan sejumlah penemuan luar biasa. Planet ini merupakan planet masa kecil pertama di luar Tata Surya yang berhasil diamati secara langsung dan massanya diukur dengan teknik astrometri.
Teknik ini memetakan gerakan halus bintang induk selama bertahun-tahun sehingga para astronom bisa mengetahui keberadaan planet yang mengorbitnya.
Kini, AF Lep b juga menjadi planet dengan massa terendah dan jarak sudut terkecil dari bintang induknya yang berhasil diamati langsung oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Pengamatan ini membuka cerita terbaru tentang planet gas raksasa muda berusia 23 juta tahun tersebut. Planet yang jauh lebih muda dibandingkan Jupiter yang berusia 4,6 miliar tahun.
Menangkap Momen Sebelum Terlambat
Tim peneliti yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana, Kyle Franson dan William Balmer, berlomba dengan waktu untuk menangkap gambar AF Lep b. Planet ini semakin mendekati bintang induknya dalam orbitnya, yang membuat pengamatan semakin sulit. JWST menggunakan koronagraf untuk menghalangi cahaya bintang sehingga planet terdekat bisa terlihat. Namun, pada jarak AF Lep b dari bintangnya, lebih dari 90% cahaya planet ini terhalangi. Jika planet ini semakin dekat, cahayanya akan semakin sulit diamati.
Dengan periode orbit sekitar 25 tahun, maka kesempatan berikut untuk bisa menangkap foto planet ini ketika AF Lep b berada di sisi lain bintang induknya. Namun, hal ini mungkin membutuhkan waktu lebih dari satu dekade.
Atmosfer yang Aktif
Tim peneliti bersemangat mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer AF Lep b, terutama karena planet ini serupa dengan planet gas raksasa di Tata Surya kita. Dari pengamatan yang dilakukan, ditemukan adanya atmosfer yang sangat aktif dengan arus konveksi yang mencampur elemen-elemen dari lapisan bawah dan atas atmosfer. Salah satu temuan yang menarik adalah tingginya kadar karbon monoksida di atmosfer bagian atas, yang hanya bisa terjadi melalui angin vertikal yang kuat.
Mendorong Batas Teknologi
Proyek ini menandai pencapaian penting dalam astronomi eksoplanet. Tim mendapatkan waktu pengamatan khusus dari JWST melalui program Director’s Discretionary Time, kesempatan langka yang umumnya diperebutkan oleh ilmuwan berpengalaman. Ini juga merupakan pertama kalinya mahasiswa pascasarjana memimpin program ini. Dengan pengamatan ini, JWST terbukti dapat mendeteksi planet dengan jarak sudut kecil, bahkan mendorong batas instrumen teleskop.
Langkah Besar Menuju Masa Depan
Meskipun AF Lep b mungkin tidak dapat dihuni, kemampuan untuk mengamati atmosfer planet gas bermassa rendah ini adalah langkah besar dalam penelitian eksoplanet. Ini hanya awal dari apa yang bisa dilakukan JWST. “Masih banyak yang akan datang,” kata Brendan Bowler, salah satu astronom di Universitas Texas dan penulis bersama penelitian ini. Penemuan AF Lep b menandai era baru dalam penjelajahan planet di luar Tata Surya yang lebih kecil dan mungkin mirip dengan planet berbatu seperti Bumi. Dengan JWST yang baru beroperasi selama dua tahun, banyak penemuan menarik lainnya yang diharapkan akan terungkap dalam beberapa tahun ke depan.