Tim astronom menemukan pasangan bintang ganda yang mengorbit di dekat Sagittarius A*, lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti.
Penemuan ini sangat istimewa karena untuk pertama kalinya para astronom menemukan bintang ganda di lingkungan ekstrem gravitasi yang sangat kuat. Data ini diperoleh dari pengamatan teleskop Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO).
Lubang hitam ternyata tidak seburuk yang kita kira! Penelitian ini menunjukkan bahwa bintang ganda bisa bertahan meskipun berada dalam lingkungan yang keras dan penuh tekanan gravitasi. Hal ini tak pelak membuka peluang bagi para astronom untuk mendeteksi planet di sekitar Sagittarius A* di masa depan.
Bintang Ganda yang Menantang Gravitasi Ekstrem
Sistem bintang ganda adalah pasangan dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain dan cukup umum ditemukan di alam semesta. Namun, penemuan bintang ganda di dekat lubang hitam supermasif adalah sesuatu yang luar biasa. Gravitasi yang sangat kuat dari lubang hitam biasanya membuat sistem bintang menjadi tidak stabil.
Bintang ganda yang ditemukan di dekat Sagittarius A* ini dinamai D9. Pasangan ini masih sangat muda, baru berusia sekitar 2,7 juta tahun. Akan tetapi, pengaruh gravitasi lubang hitam supermasif di pusat galaksi akan membuat kedua bintang ini bergabung menjadi bintang tunggal dalam waktu kurang dari satu juta tahun. “Ini adalah jendela pengamatan yang sangat sempit dalam skala waktu kosmik — dan kami berhasil menemukannya!” kata Emma Bordier, salah satu penulis penelitian dari Universitas Cologne.
Bagaimana Bintang Bisa Terbentuk di Dekat Lubang Hitam?
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa lingkungan ekstrem di dekat lubang hitam supermasif akan menghambat terbentuknya bintang baru. Namun, beberapa bintang muda yang ditemukan di dekat Sagittarius A* telah membantah anggapan ini.
Penemuan sistem bintang biner D9 memberikan bukti lebih lanjut bahwa bintang-bintang muda dan bahkan pasangan bintang bisa terbentuk di lingkungan yang keras tersebut. Peneliti menemukan tanda-tanda adanya gas dan debu di sekitar bintang D9, yang menunjukkan bahwa sistem ini kemungkinan besar terbentuk di dekat lubang hitam supermasif.
Menurut Michal Zajaček, salah satu penulis studi dari Universitas Masaryk di Ceko, “Sistem D9 menunjukkan bukti kuat keberadaan gas dan debu, yang berarti sistem ini masih sangat muda dan terbentuk di dekat lubang hitam.”
Ditemukan di Gugus Bintang Misterius
Sistem bintang biner D9 ditemukan di dalam gugus padat objek langit yang mengorbit Sagittarius A*, dikenal sebagai gugus S. Gugus ini berisi berbagai objek, termasuk objek misterius yang disebut objek G. Objek G terlihat seperti awan gas dan debu, tetapi berperilaku seperti bintang.
Selama mempelajari objek-objek ini, tim peneliti menemukan pola menarik pada D9. Data dari instrumen ERIS pada VLT dan arsip data dari instrumen SINFONI menunjukkan perubahan kecepatan yang berulang pada bintang D9. Hal ini mengungkapkan bahwa D9 sebenarnya adalah dua bintang yang saling mengorbit. Sempat berpikir analisisnya salah, Florian Peißker dari Universitas Cologne akhirnya bisa meyakini telah menemukan pasangan bintang ganda di gugus S setelah menganalisis data selama 15 tahun.
Implikasi Penemuan dan Masa Depan
Penemuan ini membuka peluang baru untuk memahami apa sebenarnya objek G. Para astronom menduga bahwa objek G bisa jadi merupakan bintang ganda yang belum bergabung atau justru sisa material dari bintang yang sudah bergabung.
Di masa depan, instrumen canggih seperti GRAVITY+ pada VLT Interferometer dan METIS pada Extremely Large Telescope (ELT) yang sedang dibangun di Chile akan memungkinkan pengamatan lebih detail di pusat galaksi. Dengan teknologi ini, para astronom berharap dapat menemukan lebih banyak bintang ganda dan bahkan planet yang mungkin terbentuk di sekitar bintang muda di dekat Sagittarius A*.