Menjejak Masa Lalu Lewat Lensa Gravitasi

Foto yang yang dipotret Teleskop Hubble ini memperlihatkan efek lensa gravitasi yang disebabkan oleh gugus galaksi SDSS J1152+3313, dan merupakan bagian dari penelitian pembentukan bintang pada galaksi tua dan jauh. 

Efek lensa gravitasi yang dipotret Teleskop Hubble. Kredit: ESA/Hubble & NASA; Judy Schmidt (Geckzilla)
Efek lensa gravitasi yang dipotret Teleskop Hubble. Kredit: ESA/Hubble & NASA; Judy Schmidt (Geckzilla)

Lensa gravitasi – seperti pada gugus galaksi ini – massanya sangat besar dan menyebabkan terjadinya kelengkungan pada area di sekelilingnya dan membelokkan cahaya dari benda jauh jadi seperti cincin, busur, goresan, maupun bentuk aneh lainnya.

Lensa gravitasi membelokkan cahaya yang datang dari galaksi jauh menjadi busur besar yang tampak biru karena aktivitas energetik pembentukan bintang di dalam galaksi. Lensa tersebut tidak hanya melengkungkan penampilan galaksi jauh tapi memperkuat cahayanya sehingga tampak lebih terang dibanding tanpa lensa gravitasi.

Ketika digabung dengan foto resolusi tinggi yang dipotret Teleskop Hubble, para astronom bisa memperoleh petunjuk bagaimana bintang terbentuk ketika alam semesta masih muda.

Pembentukan bintang adalah proses kunci dalam astronomi. Segala sesuatu yang memancarkan cahaya memiliki keterkaitan dengan bintang. Karena itu, memahami pembentukan bintang menjadi kunci untuk memahami berbagai objek lainnya yang ada di alam semesta. Para astronom biasanya menyelidiki area pembentukan bintang untuk mempelajari ukuran, luminositas, laju pembentukan bintang, dan berbagai tipe bintang dari generasi yang berbeda.

Sumber: NASA

Tinggalkan Balasan