Kisah Masa Lalu Tata Surya dalam Asteroid Vesta

Tantangan terbesar dalam mempelajari sejarah Tata Surya adalah mencari tahu apa yang terjadi saat Mathari masih diselubungi piringan gas dan debu protoplanet.

Ilustrasi Tata Surya saat masih diselubungi piringan gas dan debu. Kredit: NASA
Ilustrasi Tata Surya saat masih diselubungi piringan gas dan debu. Kredit: NASA

Untuk bisa memahami kondisi saat itu, kita hanya bisa melakukannya dari jejak yang ditinggalkan pada benda yang terbentuk saat Tata Surya masih sangat muda. Akan tetapi, untuk bisa mengetahui apa yang terjadi pada masa awal pembentukan Tata Surya, benda tersebut tak boleh terpapar atau terkontaminasi oleh lingkungan di Tata Surya. JAdi materi yang ada di dalamnya tetap murni sejak terbentuk dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun evolusi.

Selama beberapa dekade, asteroid Vesta sudah menjadi salah satu saksi yang bisa diandalkan untuk memahami masa lalu Tata Surya. Khususnya kerak vulkanis tipis yang jadi bukti kemampuan Vesta untuk lolos dari tabrakan keras di masa mudanya. Sayangnya, data yang dikumpulkan oleh misi Dawn milik NASA justru memberi bukti kalau memori Vesta tidak sebaik yang diduga sebelumnya.

Pada satu sisi, kawah hasil tabrakan di permukaan Vesta yang usianya 4 miliar tahun justru menghapus jejak materi yang lebih tua. Jejak yang seharusnya ada saat asteroid ini terbentuk pada piringan protoplanet.

Di sisi lain, kemungkinan Vesta memiliki kerak yang lebih tebal seperti pada meteorit HED membuat informasi yang diperoleh dari kerak vulkanis Vesta tampak tidak tepat.

Tapi apakah demikian? Ternyata tidak.

Yang dibutuhkan adalah mengubah perspektif. Daripada fokus pada dampak destrutif dari tabrakan yang terjadi, dampak konstruktif perlu juga dipertimbangkan.

Setiap tabrakan yang terjadi di Vesta memang menghancurkan materi sebelumnya dan menghapus jejak masa lalu. Akan tetapi, tabrakan baru akan membawa materi baru juga. Dengan menyeimbangkan kedua efek, para astronom bisa mengekstrak data dari DAWN dan HED untuk memperoleh informasi yang lebih presisi.

Penelitian ala Sherlock Holmes

Hasil studi laboratorium meteorit HED berhasil mengungkapkan kelimpahan air dan elemen siderophilic serta batas atas kelimpahan tersebut di kerak Vesta. Elemen siderophilic unsur-unsur yang menunjukkan afinitas terhadap logam dan diharapkan terpisah dalam inti logam Vesta.

Meskipun bergantung pada komposisi asteroid, setiap tabrakan akan membawa salah satu atau bahkan kedua materi. Akibatnya terjadi modifikasi komposisi pada kerak Vesta.

Alih-alih fokus pada bukti yang dibawa dari masa lalu sebagai bukti jejak Tata Surya primordial, para astronom menggunakan pendekatan ala “Sherlock Holmes”. Mereka melakukan penelitian pada efek destruktif dan konstruktif dari tabrakan yang bisa digunakan untuk meniadakan skenario yang tidak mungkin.

Pertanyaannya, skenario seperti apa yang tidak mungkin terjadi?

Informasi yang diperoleh Dawn rupanya berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya. Dengan parameter yang bervariasi tentu tidak mudah untuk memperoleh hasil yang dicari.

Para astronom yang dipimpin Diego Turrini dari INAF-IAPS tetap fokus pada studi kasus yang didasarkan pada pembentukan dan migrasi Jupiter. Dari studi kasus ini, para astronom menemukan kalau planet terbesar di Tata Surya tersebut terbentuk pada area yang berbeda sebelum migrasi ke lokasinya saat ini. Hasil penelitian ala Sherlock Homes tak hanya memungkinkan untuk mengetahui apakah Jupiter bermigrasi atau tidak. Kita juga bisa mengetahui seberapa besar migrasi itu terjadi.

Dengan menyeimbangkan erosi kerak dan akresi air maupun materi saat tabrakan, para astronom bisa membuang 3 skenario yang tidak mungkin dalam 4 skenario yang disimulasikan. Berdasarkan studi kasus Jupiter, planet raksasa ini bermigrasi 0,25 AU. Hasil ini sesuai dengan data. Untuk migrasi pada jarak yang lebih besar hingga 1 AU atau tidak terjadi migrasi bisa ditiadakan dari skenario.

Cara ini bisa memberi informasi yang lebih kaya tentang Vesta dan apa yang terjadi pada asteroid itu serta cerita ke masa lalu Tata Surya.

Tinggalkan Balasan