Empat Gelombang Gravitasi Baru dari LIGO

Empat tabrakan lubang hitam yang menghasilkan Gelombang Gravitasi berhasil dideteksi. Sampai saat ini tercatat 11 gelombang gravitasi dengan 10 tabrakan lubang hitam dan 1 tabrakan bintang neutron berhasil dideteksi keberadaannya.

Gelombang gravitasu dari lubang hitam yang bertabrakan. Kredit: LIGO/Caltech/MIT/Sonoma State (AuroreSimonnet)
Gelombang gravitasu dari lubang hitam yang bertabrakan. Kredit: LIGO/Caltech/MIT/Sonoma State (AuroreSimonnet)

Empat dari sepuluh tabrakan tersebut baru diumumkan tahun 2018 dalam pertemuan Gravitational Wave Physics and Astronomy Workshop di College Park, Maryland, US. Penemuan ini tentu tak lepas dari kerjasama detektor LIGO dan VIRGO.

Era gelombang gravitasi ini dimulai setelah LIGO menjalani pemutakhiran menjadi program Advanced LIGO. Penemuan pertama tabrakan lubang hitam terjadi dalam rentang pengamatan pertama Advanced LIGO dari 12 September 2015 sampai 19 Januari 2016.

Keberhasilan penemuan gelombang gravitasi dalam musim pertama pengamatan LIGO kembali dilanjutkan dalam musim kedua pengamatan yang berlangsung dari 30 November 2016 sampai 25 Agustus 2017. Pada musim kedua inilah, era multikurir dimulai saat tabrakan dua bintang neutron (GW170817), berhasil diamati dalam berbagai panjang gelombang dan dideteksi gelombang gravitasinya oleh LIGO.

Dalam rentang pengamatan musim kedua, ada 4 gelombang gravitasi yang berhasil dideteksi oleh LIGO dan baru diumumkan saat ini. Keempat peristiwa tersebut adalah GW170729, GW170809, GW170818, dan GW170823.

Gelombang gravitasi GW170729 yang dideteksi 29 Juli 2017 merupakan gelombang gravitasi dengan sumber paling masif dari yang berhasil dideteksi. Dalam peristiwa yang terjadi pada jarak 9 miliar tahun cahaya ini, energi sebesar 5 massa Matahari berhasil diubah menjadi radiasi gravitasi. Gelombang gravitasi ini bukan dihasilkan oleh tabrakan dua lubang hitam melainkan 3 lubang hitam yang menghasilkan lubang hitam bari sebesar 80 kali lebih besar dan lebih masif dari Matahari.

Peristiwa lainnya yakni GW170818 yang dideteksi LIGO dan Virgo merupakan gelombang gravitasi yang lokasi sumbernya bisa diketahui dengan presisi. Lokasi gelombang gravitasi ini berada 2,5 miliar tahun cahaya dari Bumi dan lokasinya berada dalam lingkup area 39 derajat persegi. Lingkup area ini sudah cukup kecil dibanding prediksi area gelombang gravitasi dari lubang hitam lainnya. Meskipun demikian, lokasi gelombang gravitasi hasil tabrakan bintang neutron juga bisa diketahui dengan presisi berkat kolaborasi pengamatan detektor LIGO dan VIRGO dengan teleskop lainnya di Bumi maupun di angkasa.

Dua peristiwa gelombang gravitasi lainnya yakni GW170809, dan GW170823 diketahui berada pada jarak 3 sampai 6 miliar tahun cahaya.

Musim ketiga pendeteksian gelombang gravitasi akan dimulai tahun 2019 dan diharapkan dapat membawa lebih banyak lagi gelombang gravitasi hasil tabrakan lubang hitam maupun bintang neutron.

Sumber: LIGO, Australian National University

Tinggalkan Balasan