Menelusuri Perjalanan Alam Semesta dari Lithium

Para peneliti di Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC) dan Universitas Cambridge, berhasil mendeteksi lithium pada bintang purba di Bima Sakti. Pengamatan dilakukan dengan VLT di Observatorium Paranal, ESO, Chile.

Lithium yang terbentuk di awal evolusi alam semesta. Kredit: Gabriel Pérez, SMM (IAC)
Lithium yang terbentuk di awal evolusi alam semesta. Kredit: Gabriel Pérez, SMM (IAC)

Dalam astrofisikam. elemen yang lebih berat dari hidrogen dan helium dimasukan dalam kategori logam. Lithium adalah adalah yang paling ringan dari logam tersebut dan berhasil dideteksi pada bintang purba J0023+0307. Bintang tersebut ditemukan setahun lalu oleh tim yang sama dengan Gran Telescopio Canarias (GTC) dan William Herschel Telescope (WHT) di Observatorio del Roque de los Muchachos.

Penemuan ini menyediakan informasi penting terkait pembentukan inti atom (nukleosintesis) saat Dentuman Besar. Yang mengejutkan, kandungan lithium pada bintang purba ini cukup tinggi dan tampaknya memiliki keterkaitan dengan lithium purba yang terbentuk saat Dentuman Besar.

Bintang yang ditemukan tersebut mirip Matahari, dengan kandungan logam yang jauh lebih sedikit. Kurang dari seperseribu kandungan logam di Matahari. Komposisi tersebut menyiratkan bahwa bintang tersebut terbentuk dalam 300 juta tahun pertama alam semesta, setelah peristiwa supernova dari bintang-bintang masif pertama di alam semesta.

Kandungan lithium dalam bintang purba ini mirip dengan bintang miskin logam lainnya di halo Bima Sakti. Kehadiran bintang dengan kandungan logam rendah inilah yang menentukan nilai konstan yang bebas dari kandungan logam di bintang.

Lithium yang disintesis dari Dentuman Besar merupakan logam yang rapuh dan mudah hancur dalam bintang saat reaksi nuklir di atas 2500º. Karena basis atmosfer bintang rendah logam tidak pernah mencapai temperatur tersebut, maka lithium tetap aman selama masa hidup bintang.

J0023+0307 masih berada di Deret Utama, fase ketika bintang menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di alam semesta. Pada fase ini, bintang sedng membakar hidrogen menjadi heiium. Bintang J0023+0307 tampaknya masih mempertahankan kandungan lithiumnya dan diketahui juga kalau lithium tersebut terbentuk pada fase awal evolusi alam semesta.

Tinggalkan Balasan