Tabrakan Meteor di Bulan saat GBT

Para pengamat Gerhana Bulan Titan bulan Januari 2019 melihat kejadian langka yakni lintasan cahaya dari meteorit yang menabrak permukaan Bulan.

Tabrakan meteorit di Bulan. Kredit: J. M. Madiedo / MIDAS
Tabrakan meteorit di Bulan. Kredit: J. M. Madiedo / MIDAS

Menurut para astronom Spanyol, batuan angkasa tersebut menabrak Bulan dengan kecepatan 61000 km per jam dan menghasilkan kawah berukuran 10 – 15 meter.

Gerhana Bulan Tital terjadi ketika Bulan berada dalam bayangan inti Bumi. Pada saat itu, Bulan tampak berwarna merah gelap akibat hamburan cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi.

Ketika Gerhana Bulan Total 22 Januari 2019, para pengamat di Amerika Utara dan Selatan serta pengamat di Eropa barat merupakan yang beruntung untuk melihat bagian terbaik GBT. Pada pukul 11:41 WIB, setelah fase gerhana total dimulai, tampak lintasan cahaya di permukaan Bulan. Kejadian ini dilihat oleh para pengamat dengan mata telanjang dengan dugaan lintasan cahaya tersebut merupakan tabrakan meteorit.

Jose Maria Madiedo dari  Universitas Huelva dan Jose L. Ortiz dari Institut Astrofisika Andalusia, mengoperasikan Moon Impacts Detection and Analysis System (MIDAS) dengan 8 teleksop di Spanyol Selatan untuk memantau permukaan Bulan. Rupanya, MIDAS juga merekam tabrakan yang berlangsung cepat hanya 0,28 detik.

Tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer yang bisa melindunginya dari tabrakan meteor. Akibatnya batuan sekecil apapun bisa menabrak permukaan Bulan. Karena meteor yang menabrak bergerak dengan kecepatan tinggi, maka batuan itu akan langsung menguap setelah tabrakan terjadi dan menyisakan gumpalan puing yang bisa berpendar dan dapat dideteksi dari Bumi sebagai kilatan cahaya durasi cepat.

Teleskop MIDAS berhasil mengamati tabrakan meteor tersebut dalam berbagai panjang gelombang. Dari analisis data tabrakan tersebut diketahui kalau batu yang menabrak Bulan tersebut massanya 45 kg dengan ukuran antara 30 – 60 cm. Batuan ini menabrak Bulan dengan kecepatan 61000 km per jam. Kawah akibat tumbukan berada dekat dengan kawah Lagrange H. Energi yang dihasilkan saat tabrakan sama dengan 1,5 ton bom TNT. Cukup untuk menghasilkan kawah seukuran 15 meter. Puing-puing sisa tabrakan yang terlontar diperkirakan memiliki temperatur 5400º C atau sama dengan temperatur permukaan Matahari.

Tinggalkan Balasan