Garam Amonium Pada Komet

Di bawah pimpinan astrofisikawan Kathrin Altwegg, para peneliti Bernese bisa menemukan penjelasan terkait sedikitnya nitrogen pada selubung komet dalam bentuk garam amonium.

Galam amonium klorida, salah satu senyawa yang ditemukan pada Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Kredit: Universitas Bern
Galam amonium klorida, salah satu senyawa yang ditemukan pada Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Kredit: Universitas Bern

Garam amonium mmemiliki keterkaitan penting dengan kehidupan karena keberadaan garam ini merupakan indikasi lanjut dari tabrakan yang memicu terbentuknya kehidupan di Bumi.

Lebih dari 30 tahun lalu, misi Giotto dari Eropa melintasi komet Halley. Dalam wahan tersebut, dipasang Bernese ion mass spectometer (IMS). Hasil pengukuran IMS memperlihatkan kurangnya nitrogen dalam koma komet Halley. Koma merupakan gas selubung komet yang terbentuk saat komet mendekati Matahari. Meskipun nitrogen ditemukan dalam bentuk amonia dan asam sianida (HCN), jumlahnya lebih sedikit dari yang diperkirakan.

Tiga puluh tahun kemudian, Bernese mass spectrometer ROSINA yang dipasang pada Rosetta berhasil mengungkap misteri tersebut saat mengamati komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Penerbangan Beresiko Melintasi Awan Debu Komet 67P

Kurang dari sebulan sebelum misi Rosetta berakhir, wahana ini berada pada ketinggian 1,9 km dari permukaan dan terbang melintasi awan debu komet. Pada saat itu. tejadi tabrakan debu pada`sepktometer ROSINA-DFMS (Rosetta Orbiter Sensor for Ion and Neutral Analysis-Double Focusing Mass Spectrometer).

Tabrakan ini membawa keuntungan karena ROSETTA bisa mendeteksi sekaligus mengukur unsur yang biasanya hanya ditemukan dalam partikel debu komet pada lingkungan yang dingin.Jumlah partikel yang bahkan belum pernah terukur di komet sebelumnya justru sangat mengagetkan. Salah satunya adalah amonia, senyawa nitrogen dan hidrogen dalam bentuk NH3, yang ternyata jumlahnya cukup besar.

Dari data ROSINA para astronom menduga kalau amonia ini bisa jadi dulunya berbentuk garam amonium yang suhu penguapannya jauh lebih tinggi dibanding air. Dengan demikian selalu berbentuk padat dan berada pada area komet yang dingin.

Garam amonium dan Perannya Untuk Kehidupan

Untuk membuktikan keberadaan garam amonium pada komet masih butuh penelitian yang panjang. Dari data ROSINA ditemukan jejak 5 jenis garam amonium yakni, amonia klorida, amonium sianida, amonium sianat, amonium format dan amonium asetat.

Selama ini keberadaan nitrogen pada komet memang masih misteri. Akan tetapi, sangat mungkin kalau nitrogen di komet justru terikat dalam garam amonium.

Garam amonium yang ditemukan meliputi beberapa molekul yang bisa menghasilkan urea, asam amino, adenin dan nukleotida. Ini sekaligus menjadi indikasi bahwa komet punya keterkaitan dengan kemunculan kehidupan di Bumi.

Sumber: Universitas Bern

Tinggalkan Balasan