Eksoplanet Masif Yang Jadi Raja Baru Sistem Kepler-88

Para astronom Hawaii menemukan eksoplanet masif dengan Teleskop Keck I di Observatorium W.M. Keck di Hawaii.

Sistem Kepler-88. Kredit: Observatorium W. M. Keck/Adam Makarenko
Sistem Kepler-88. Kredit: Observatorium W. M. Keck/Adam Makarenko

Planet Jupiter adalah raja planet di Tata Surya. Namanya juga berasal dari nama dewa Yunani paling kuat. Planet ini seringkali bertindak seperti bos karena memiliki pengaruh gravitasi yang kuat. Dengan massa 2 kali massa Saturnus dan 300 kali massa Bumi, sedikit saja pergerakan Jupiter, bisa dirasakan oleh planet lainnya. Jupiter diduga bertanggung jawab menyebabkan Mars berukuran kecil, juga untuk keberadaan sabuk asteroid, dan aliran komet yang membawa air ke Bumi.

Apakah ada sistem lain yang punya dewa gravitasi seperti Jupiter?

Para astronom yang dipimpin oleh  University of Hawaiʻi Institute for Astronomy (UH IfA) berhasil menemukan planet yang massanya 3 kali massa jupiter pada sistem planet jauh.

Para astronom berhasil menemukan planet ini dari data pengamatan selama 6 tahun yang dilakukan oleh Observatorium W.M. Keck di Maunakea, Hawaii. Pengamatan dengan instrumen High-Resolution Echelle Spectrometer (HIRES) yang dipasang pada teleskop Keck I, berhasil mengonfirmasi keberadaan planet tersebut.

Eksoplanet yang ditemukan adalah Kepler-88d, yang mengorbit bintang setiap 4 tahun dengan orbit yang lonjong. Dengan massa 3 kali massa Jupiter, Kepler-88d menjadi planet paling masif di sistem ini.

Sebelumnya, sudah ditemukan dua planet yang mengorbit lebih dekat lagi dengan bintang Kepler-88. Kepler-88b dan c.

Kedua planet yang sudah ditemukan memiliki resonansi yang cukup unik saat mengitari bintang induknya. Kepler-88b, planet seukuran Neptunus di sistem ini mengitari bintang setiap 11 hari, dan ini tepat setengah dari waktu yang dibutuhkan planet Keppler-88c untuk mengorbit bintang. Massa Kepler-88b hanya 8,7 kali massa Bumi atau 0,0274 massa Jupiter, sedangkan Kepler-88c massanya 0,6 massa Jupiter.

Karena resonansi yang terjadi, maka setiap dua kali planet Kepler-88b menyelesaikan orbitnya, ia memeroleh dorongan tambahan. Mirip dengan orang tua yang mendorong ayunan anaknya. Planet Kepler-88c lebih masif sekitar 20 kali massa Kepler-88b karena itu pengaruh yang ditimbulkan mengubah waktu orbit planet b.

Perubahan ini dikenal sebagai variasi waktu transit planet kepler-88b saat melintas “di depan” teleskop Kepler. Varisa waktu transit sistem Kepler-88 ini memang lebih besar dibanding yang terjadi pada sistem lainnya. Perbedaannya bisa sampai setengah hari lebih awal atau setengah hari lebih lambat. Karena itu, sistem Kepler-88 juga dikenal sebagai Raja Variasi Waktu Transit.

Planet Kepler-88d yang ditemukan memberi gambaran lain terkait sistem ini. Dengan massa eksoplanet Kepler-88d yang 3 kali massa Jupiter, pengaruh yang ditimbulkan tentu lebih besar lagi dalam sejarah evolusi Kepler-88. Karena itu, kepler-88d bisa dinobatkan sebagai raja di sistem Kepler-88 yang mengambil alih pengaruh pada planet di sistem tersebut.

Diduga, Kepler-88d punya pengaruh untuk pembentukan planet batuan dan pengarah komet pembawa air ke planet batuan tersebut. Seperti yang dilakukan Jupiter di Tata Surya.

Sumber: Observatorium Keck.

Tinggalkan Balasan