Melihat Alam Semesta Lewat Gravitasi

Citra yang dikumpulkan untuk proyek teleskop energi gelap mengungkapkan ratusan kandidat baru lensa gravitasi.

Kandidat lensa gravitasi yang dilihat Teleskop Hubble. Kredit: NASA
Kandidat lensa gravitasi yang dilihat Teleskop Hubble. Kredit: NASA

Seperti bola kristal untuk menyibak misteri terdalam alam semesta, galaksi dan objek masif lainnya bisa berfungsi sebagai lensa untuk objek jauh atau fenomena yang melewati jalur objek tersebut. Karena ketika cahaya melewat galaksi dna gugus galaksi masif, cahaya dibelokkan.

Efek lensa gravitasi pertama kali dikemukakan oleh Albert Einstein lebih dari seabad lalu untuk menggambarkan perilaku cahaya ketika melintasi objek masif. Galaksi dan gugus galaksi yang berfungsi sebagai lensa ini ada yang kuat dan lemah. Hal ini karena efek lensa gravitasi bergantung pada posisi, massa, dan lokasi sebuah objek dari sumber cahaya yang mengalami pelensaan.

Lensa yang kuat bisa memiliki lebih dari 100 miliar massa Matahari dan menyebabkan cahaya objek jauh yang melintasinya dibelokkan dan mengalami penguatan. Efek lainnya, cahaya tersebut terbagi menjadi beberapa citra dan tampak seperti busur ataupun cincin.

Keterbatasan lensa gravitasi yang kuat adalah kelangkaannya. Sampai saat ini hanya beberapa ratus lensa gravitasi yang sudah dikonfirmasi sejak pengamatan pertama pada tahun 1979. Akan tetapi, keadaan itu sepertinya telah mengalami perubahan yang cepat. .

Hasil penelitian terbaru berhasil mengungkap keberadaan 355 kandidat lensa gravitasi. Penemuan ini sangat penting karena para astronom seperti memiliki teleskop seukuran galaksi di alam semesta. Bukan cuma satu tapi ada ratusan.

Kandidat galaksi dan gugus galaksi untuk lensa gravitasi bisa membantu para astronom mengukur jarak galaksi kuno saat ada supernova yang teramati. Cahaya dari supernova yang terjadi sangat jauh karena datang dari alam semesta dini bisa ditelusuri lewat efek pelensaan gravitasi.

Lensa yang kuat merupakan jendela untuk menelusuri materi gelap yang mengisi 85% materi di alam semesta. Para astronom menduga bahwa massa besar pada objek masif yang menjadi lensa pada pelensaan gravitasi adalah materi gelap. Saat ini, misteri terbesar alam semesta adalah materi gelap serta pemuaian alam semesta yang dipercepat akibat energi gelap.

Para peneliti mengelompokkan kandidat lensa kuat dalam 3 kategori yakni: Kelas A untuk 60 kanidat yang memiliki peluang paling besar sebagai lensa, Kelas B untuk 105 kandidat dengan fitur sebagai lensa gravitasi yang kurang menonjol, dan kelas C untuk 176 kandidat yang memiliki fitus kemampuan pelensaan paling lemah.

Sumber: Barkeley Lab

Tinggalkan Balasan