Tentang Planet Jupiter Super Panas WASP-79b

Prakiraan cuaca planet Jupiter super panas WASP-79b: lembab dan beruap, awan terhambur, hujan besi, dan langit yang kuning.

Ilustrasi eksoplanet WASP-79b. Kredit: NASA, ESA, dan L. Hustak (STScI)
Ilustrasi eksoplanet WASP-79b. Kredit: NASA, ESA, dan L. Hustak (STScI)

Untuk memelajari atmosfer WASP-79b, Teleskop Hubble dan Teleskop Magellan II di Chilli berkolaborasi untuk melakukan analisis hasil pengamatan planet tersebut. Sistem WASP-79 berada 780 tahun cahaya dari Bumi di rasi Eridanus. Di antara smeua eksoplanet yang sudah diamati, WASP-79b termasuk yang paling besar yang pernah diamati.

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa fenomena atmosferik hamburan Rayleigh tidak terjadi di langit planet ini. Akibatnya langit di WASP-79b tidak biru melainkan kekuningan. Hamburan Rayleigh yang terjadi di Bumi menyebabkan kita bis amelihat langit yang biru.

Apa yang terjadi hingga hamburan Rayleigh tidak terjadi masih menjadi misteri. Bisa saja ada proses atmosferik yang tidak kita kenal yang sedang terjadi di WASP-79b. Karena itu, para astronom berencana mencari planet lain yang punya atmosfer serupa.

Planet Jupiter panas mengorbit bintang dari jarak yang sangat dekat. Dan diduga, planet seperti ini tidak terbentuk di dekat bintang melainkan bermigrasi dari jarak yang jauh ke bagian dalam bintang. Planet WASP-79b yang massanya 2 kali massa Jupiter, menyelesaikan orbitnya setiap 3,5 hari.

Yang menarik, orbit WASP-79b cukup unik. Planet WASP-79b memiliki orbit polar yang mengitari bintang di atas kedua kutubnya. Orbit seperti ini tidak cocok dengan teori pembentukan planet terutama untuk Jupiter panas.

Hasil pengamatan dan analisis atmosfer planet ini diharapkan bisa memberi petunjuk untuk memelajari sejarah planet-planet serupa. Sebagian Jupiter panas diketahui memiliki atmosfer yang berawan atau berkabut, sementara yang lain justru memiliki atmosfer yang cerah tanpa awan. Jupiter panas WASP-79b justru memiliki awan yang terhambur dan besi yang terangkat sampai pada ketinggian dimana besi mengalami presipitasi dan tercurah sebagai hujan.

Planet WASP-79b yang massanya 2 kali massa Jupiter ini sangat panas sehingga planet tersebut punya tambahan atau perluasan atmosfer. Tambahan atmosfer ini bisa digunakan untuk memelajari cahaya bintang yang lewat atmosfer menuju Bumi.

Sumber: Hubblesite

Tinggalkan Balasan