Para astronom yang sedang mencari bintang hipercepat yang terlontar ke luar dari Bima Sakti, justru menemukan bintang hipercepat menuju pusat Bima Sakti.
Pada bulan April 2018, GAIA merilis katalog lebih dari satu miliar bintang. Dari data inilah para astronom bisa memperoleh data gerak bintang di Bima Sakti dan sekitarnya.
Bima Sakti dihuni lebih dari seratus miliar bintang. Bintang-bintang ini paling banyak berada pada sekitar area pusat galaksi. Sisanya, tersebar di seluruh galaksi sampai ke halo yang menyelubungi Bima Sakti. Bintang di galaksi juga mengitari pusat galaksinya. Lubang hitam supermasif itu juga berdiam di pusat Bima Sakti dan dikelilingi bintang-bintang dengan kecepatan sampai ratusan kilometer per detik.
Di antara miliaran bintang yang mengelilingi pusat galaksi, ada bintang yang bergerak sangat cepat. Bintang seperti ini dijuluki bintang hipercepat, dan terbentuk di dekat pusat Bima Sakti. Tapi, bintang-bintang ini kemudian bergerak menjauh menuju tepi Bima Sakti akibat interaksinya dengan lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Sampai saat ini, tidak banyak bintang hipercepat yang sudah ditemukan. Rilis kedua data Gaia ini diharapkan bisa mengungkap keberadaan bintang-bintang tersebut.
Bintang Hipercepat di Bima Sakti
Dalam rilis data Gaia yang kedua, ada 1,3 miliar bintang yang berhasil diuku posisi dan paralaksnya. Di antaranya, ada 7 juta bintang terang yang juga diukur kecepatannya saat mendekati dan menjauhi pengamat. Dari bintang-bintang yang berhasil diukur kecepatannya, ditemukan 20 bintang yang bergerak sangat cepat dan diperkirakan bisa lepas dari Bima Sakti!
Tapi ada yang menarik dari data Gaia ini. Para astronom menemukan bintang-bintang berkecepatan tinggi, tampak berlomba mendekati pusat galaksi bukannya menjauhi pusat galaksi.
Anomali! Mengapa bisa berbeda?
Sepertinya bintang-bintang ini bukan berasal dari Bima Sakti. Diduga bintang-bintang ini berasal dari galaksi lain, seperti Awan Magellan Besar yang merupakan galaksi satelit bagi Bima Sakti. Tapi bisa juga, bintang-bintang itu berasal dari galaksi yang jauh dari Bima Sakti. Yang pasti, bintang-bintang ini membawa jejak dari lokasi awal ia berada atau dari galaksi induknya. Dengan demikian, kita bisa memperoleh informasi sekaligus mempelajari kondisi galaksi lain tersebut.
Bintang-bintang hipercepat yang datang ke Bima Sakti bisa jadi terlontar ke luar dari galaksinya saat berinteraksi dengan lubang hitam di pusat galaksi. Jadi, lubang hitam tersebut mempercepat gerak bintang dan membawanya ke Bima Sakti. Jika demikian, kehadiran bintang-bintang hipercepat ini bisa jadi tanda keberadaan lubang hitam pada galaksi dekat (dalam lingkungan Bima Sakti). Tapi tentu saja ada kemungkinan lain. Bintang-bintang tersebut bisa juga berasal dati sistem bintang ganda yang terlontar saat bintang pasangannya meledak sebagai supernova.
Penjelasan lain, bintang-bintang hipercepat yang sedang menuju pusat galaksi juga bisa berasal dari halo galaksi. Bintang-bintang ini mengalami percepatan dan dorongan saat berpapasan dengan galaksi katai.
Untuk mengetahui dari mana asal bintang-bintang tersebut, para astronom membutuhkan informasi komposisi bintang. Jika bintang berasal dari Bima Sakti, komposisinya akan didominasi hidrogen. Jika dari galaksi lain, komposisinya bisa didominasi oleh elemen berat.
Pengamatan lebih lanjut pada bintang-bintang hipercepat akan dilakukan dengan teleskop landas Bumi. Tujuannya jelas untuk memperoleh spektrum bintang yang menjadi sidik jari komposisi bintang.
Sumber: ESA