Kehadiran Bilah – Bilah Es di Europa

Kalau kamu merencanakan perjalanan ke satelit Jupiter, bersiap-siaplah untuk pendaratan yang keras di atas bilah-bilah es di Europa!

Citra Europa, satelit Jupiter. Kredit: NASA/JPL-Caltech/DLR
Citra Europa, satelit Jupiter. Kredit: NASA/JPL-Caltech/DLR

Hasil penelitian Daniel Hobley dari Universitas Cardiff memperlihatkan kehadiran bilah es setinggi 15 meter yang bisa berbahaya bagi misi pendaratan di satelit ini.

Di Bumi, bilah-bilah es seperti ini bisa ditemukan pada area yang sangat dingin dan kering seperti di Pegunungan Andes, pada ketinggian 3000 – 5000 meter. Es pada permukaan yang terkena sinar Matahari rupanya tidak meleleh tapi justru menyublim jadi uap air. Proses inilah yang kemudian menyisakan bilah-bilah es berbentuk mirip pisau tajam yang dikenal dengan nama penitentes.

Tampaknya, proses yang sama juga terjadi di Europa. Tak hanya itu, penitentes juga ditemukan di Pluto, sehingga diduga kalau fenomena ini memang umum ditemukan pada objek beku, termasuk Europa.

Di Europa, jarak bilah-bilah es ini hanya 6 meter. Jadi jangan bayangkan bisa mendarat di Europa. Tempat ini bisa jadi medan berbahaya untuk pendaratan wahana antariksa! Bagaimanapun, Europa merupakan salah satu satelit di Tata Surya yang diduga mendukung keberadaan air dalam wujud cair di bawah permukaannya. Bahkan satelit ini bisa jadi kandidat yang menjanjikan untuk potensi kehidupan di luar angkasa. Karena itulah Europa juga masuk sebagai tujuan misi antariksa masa depan.

Misi Clipper Europa akan diluncurkan tahun 2020 dan akan bertugas untuk mencari tahu kemungkinan satelit tersebut untuk potensi laik huni.

Sumber: phys.org

Tinggalkan Balasan