Planet pertama yang diamati oleh TESS berhasil dikonfirmasi keberadaannya lewat osilasi bintang induknya.
Astroseismologi, merupakan bidang ilmu dimana para astronom mempelajari gelombang seismik bintang atau gempa bintang yang menyebabkan terjadinya perubahan kecerlangan. Perubahan inilah yang menjadi informasi penting terkait penemuan eksoplanet.
Dalam penelitian ini, para astronom berhasil membuat penemuan dari planet pertama yang ditemukan TESS dan melakukan karakterisasi planet tersebut dari osilasi bintang induknya.
Planet tersebut diberi kode TOI 197.01 (TESS Object of Interest) dan digolongkan sebagai Saturnus panas. Tentu saja karena planet ini berukuran seperti Saturnus tapi berada dekat dengan bintang. TOI 197.01 hanya membutuhkan 14 hari untuk mengitari bintang induknya. Akibatnya, planet ini sangat panas.
TESS atau Transitting Exoplanet Survey Satellite merupakan misi pencarian eksoplanet yang diluncurkan 18 April 2018. Satelit ini dilengkapi 4 kamera untuk mensurvei 85% langit yang merentang pada belahan utara dan selatan. Setelah survei langit tersebut, para astronom melakukan sortir untuk mencari transit atau perubahan cahaya yang sangat kecil pada bintang akibat kehadiran planet yang mengrobitnya.
TESS menargetkan bintang terang dekat agar jika planet ditemukan, para astronom bisa lebih mudah menindaklanjuti pengamatan dengan teleskop Bumi ataupun teleskop angkasa lainnya. Di antara target itu, ada sekitar 25.000 bintang yang berosilasi yang menjadi target pengamatan TESS. Para astronom menggunakan pemodelan astroseismik untuk bisa mengetahui radius, massa dan usia bintang. Data ini jika digabungkan dengan data pengamatan berbeda bisa menghasilkan parameter planet.
Dalam penemuan ini, TOI-197 berhasil diketahui usia dan parameter lainnya dari pemodelan astroseismik. Hasilnya, bintang ini usianya sekitar 5 miliar tahun dan lebih besar serta lebih masif dibanding Matahari. Sementara itu, planet TOI-197.01 merupakan planet gas dengan jari-jari 9 kali Bumi atau seukuran Saturnus. Kerapatannya hanya 1/13 kerapatan Bumi dan massa 60 kali massa Bumi.
Penemuan ini sekaligus menjadi indikasi kemampuan TESS untuk mengkarakterisasi eksoplanet dengan astroseismologi.