Rotasi Galaksi Tergantung Ukuran Galaksi

Hasil analisis 1418 galaksi memperlihatkan kalau galaksi kecil berputar pada arah sumbu yang berbeda dari galaksi besar. Rotasi ini diukur terhadap filamen kosmis terdekat tiap galaksi.

Simulasi jaringan filamen kosmis. Kredit: Tiamat simulation, Greg Poole
Simulasi jaringan filamen kosmis. Kredit: Tiamat simulation, Greg Poole

Filamen kosmis merupakan struktur terbesar di alam semesta, mirip seperti jaringan masif yang tersusun oleh materi termasuk di dalamnya galaksi, gas, dan mater gelap. Panjangnya bisa mencapai 500 juta tahun cahaya dengan lebar hanya 20 juta tahun cahaya. Pada struktur terbesar, filamen membagi alam semesta dalam kisi-kisi besar yang terhubung secara gravitasi diselingi kekosongan yang diisi materi gelap yang sangat besar.

Yang menarik, filamen kosmis ini menjadi jalan raya untuk migrasi galaksi, dimana galaksi-galaksi bertemu dan bergabung di sepanjang jalan itu. Filamen ini pula yang membuat alam semesta tampak seperti sarang lebah.

Dengan menggunakan data dari instrumen Sydney-AAO Multi-object Integral-field spectrograph (SAMI) pada Anglo-Australian Telescope (AAT), Charlotte Welker dari  McMaster University, Kanada, Professor Joss Bland-Hawthorn dari University of Sydney, dan kolega dari Australia, Perancis, Amerika, dan Korea Selatan, melakukan pengukuran rotasi galaksi terhadap filamen di dekatnya.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa galaksi kecil berotasi sejajar dengan filamen, sedangkan rotasi galaksi besar cenderung miring ke kanan. Kesejajaran ini mengalami perubahan dari satu galaksi ke galaksi lain akibat gravitasi filamen. Akibatnya terjadi tabrakan dan penggabungan galaksi dengan galaksi lain yang menghasilkan pertambahan massa.

Fenomena ini mirip orang yang sedang berseluncur bersama teman. Bayangkan kamu sedang berselucur dan ada teman yang coba menangkapmu. Pada saat yang sama kamu sedang bergerak dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, ketika kamu meraih tangan temanmu, maka kalian akan berotasi mengelilingi sumbu vertikal. Putaran tegak lurus terhadap arah horisontalmu.

Sekarang jika ada kucing yang berlari kencang dan meloncat ke temanmu itu. Maka temanmu tadi tidak akan berotasi. Butuh banyak sekali kucing yang melompat ke arah si teman agar dia mulai berotasi.

Hasil analisis galaksi ini penting untuk memahami struktur bagian dalam alam semesta.

Semua galaksi berotasi, dan pada umumnya galaksi berada pada piringan rotasi yang datar seperti Bima Sakti. Galaksi kita, bima Sakti, juga berotasi sejajar dengan filamen kosmis terdekat, tapi Bima Sakti masuk dalam kelompok galaksi menengah yang tidak memperlihatkan putaran cenderung paralel atau tegak lurus.

Sumber: Science in Public, Australia.

Tinggalkan Balasan