Model Evolusi Bumi, Panduan Berburu Eksoplanet Laik Huni

Para astronom dari Universitas Cornell membangun lima model evolusi Bumi yang merepresentasikan potret kimiawi di sepanjang epoh geologi Bumi.

Ilustrasi planet Bumi Super Kepler-62f. Kredit: NASA Ames/JPL-Caltech
Ilustrasi planet Bumi Super Kepler-62f. Kredit: NASA Ames/JPL-Caltech

Model ini direncanakan untuk digunakan sebagai spektrum acuan untuk berburu planet serupa Bumi pada bintang-bintang lain. Utamanya karena di masa depan akan banyak teleskop canggih yang dibangun baik di Bumi maupun yang diluncurkan ke luar angkasa. Jika teleskop tersebut dibangun dan dibekali model kimia Bumi ini, maka diharapkan para astronom bisa menemukan planet serupa Bumi yang ada dalam rentang jarak 50 – 100 tahun cahaya.

Dengan Bumi sevagai acuan, para peneliti membangun model dari 5 epoh di Bumi untuk digunakan sebagai standar karakterisasi planet yang berpotensi mirip Bumi. Kelima epoh ini termasuk saat Bumi masih muda, saat masa preibiotik sampai saat ini ketika dunia sudah modern.

Pemodelan yang dibangun adalah model atmosfer yang cocok dengan Bumi 3.9 miliar tahun lalu, Bumi prebiotik, ketika karbon dioksida dengan rapat menyelubungi Bumi muda. Model kedua dibuat untuk menggambarkan planet yang bebas oksigen, Bumi anoksik, sekitar 3,5 miliartahun lalu. Tiga model lainnya mengungkap kemunculan oksigen di atmosfer mulai dari konsentrasi 0,2% sampai konsentrasi saat ini yakni 2,1%.

Bumi dan udara yang kita hirup ini memang mengalami perubahan yang drastis sejak Bumi terbentuk 4,5 miliar tahun lalu. Dan untuk pertama kalinya, ada penelitian yang memberikan tuntunan lebih detil terkait senyawa kimia di Bumi untuk digunakan sebagai acuan mencari planet laik huni. Dengan model ini, diharapkan pencarian Bumi lain bisa memberi petunjuk jika yang ditemukan itu memang Bumi muda atau justru yang kita kenal sekrang.

Dalam sejarah Bumi, memang tidak diketahui pasti linimasa kapan oksigen dan kelimpahan unsur ini mulai terjadi. Tapi, jika astronom bisa menemukan eksoplanet dengan kelimpahan oksigen sekitar 1% dari Bumi, maka bisa jadi akan ditemukan juga kemunculan biologi, ozon, dan metana. Jika itu terjadi, para peneliti bisa mencocokkannya dengan model Bumi pada berbagai zaman.

Dari spektrum atmosfer Bumi, diduga kemunculan biosfer di Bumi terjadi sekitar 2 miliar tahun lalu. Dengan peluncuran teleskop James Webb dan teleskop landas angkasa lainnya, diharapkan pengamatan transit bisa mengungkap atmosfer eksoplanet untuk dibandingkan dengan pemodelan Bumi.

Sumber: Universitas Cornell

Tinggalkan Balasan