Misi XRISM: Mempelajari Pelangi Sinar-X dari Alam Semesta

Kolaborasi antar negara akan meluncurkan satelit XRISM yang bertujuan untuk memisahkan cahaya energi tinggi menjadi pelangi sinar-X.

Ilustrasi satelit XRISM. Kredit: NASA’s Goddard Space Flight Center Conceptual Image Lab

XRISM merupakan hasil kerja sama antara JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), NASA (National Aeronautics and Space Administration), ESA (European Space Agency), serta CSA (Canada Space Agency) dan akan diluncurkan pada tanggal 26 Agustus 2023 dari Pusat Peluncuran Tanegashima, Jepang.

XRISM (dibaca krism) atau X-ray Imaging and Spectroscopy Mission (Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar X) merupakan misi pengamatan angin gas plasma panas yang berhembus di seluruh galaksi di alam semesta. Misi XRISM diharapkan bisa memberi wawasan baru dari objek-objek energetik di alam semesta seperti lubang hitam, gugus galaksi, dan akibat dari ledakan bintang.

Satelit XRISM akan melakukan pengamatan dengan instrumen Resolve untuk menentukan aliran massa dan energi untuk menyingkap komposisi dan evolusi objek-objek di alam semesta. Resolve merupakan instrumen spektrometer mikrokalorimeter sinar-X untuk mengukur perubahan yang sangat kecil pada temperatur. Untuk bisa menentukan dan mengukur peningkatan energi sinar-X yang sangat kecil ini, detektor harus didinginkan sampai suhu -270ºC. Resolve bisa mulai bekerja setelah melalui berbagai tahap pendinginan dalam kulkas seukuran kontainer yang diisi helium cair.

Instrumen Resolve akan mengumpulkan sinar-X dalam jumlah besar dari sumber kosmik untuk menghasilkan spektrum resolusi tinggi dari objek yang diamati. Pengamatan spektroskopi sinar-X yang dilakukan Resolve dalam rentang 400-1200 elektron volt lewat pengukuran sinar-X tunggal untuk membentuk spektrum.

Instrumen kedua yang dibawa XRISM adalah Xtend yang bertujuan untuk memantau bintang variabel sinar-X dekat, dan memetakan properti sumber sinar-X yang jadi target Resolve.

Beberapa tujuan ilmiah misi XRISM:

  • Untuk mempelajari evolusi alam semesta dari pengamatan gugus galaksi.Gagas dalam gugus galaksi memancarkan sinar-X dengan temperatur puluhan juta derajat. Dan XRISM akan mengukur kecepatan dan energi gas tersebut serta laju pertumbuhan gugus galaksi dari massa total gugus pada usia kosmik yang berbeda.
  • Untuk mempelajari lontaran materi dalam ledakan supernova yang memperkaya medium antarbintang. Ketika alam semesta terbentuk, hanya ada hidrogen, helium, lithium, dan berilium. gas yang lebih berat baru terbentuk setelah bintang meledak, dan gas yang terlontar memperkaya lingkungan antarbintang. XRISM akan mempelajari bagaimana ledakan supernova memperkaya alam semesta sekaligus memetakan evolusi kimia di alam semesta dengan mengukur jumlah elemen berat dalam gas antar galaksi dalam gugus. Gas ini merupakan sisa kelahiran dan kematian bintang di alam semesta.
  • Untuk mempelajari piringan akresi di sekitar lubang hitam dan pengaruhnya pada pertumbuhan lubang hitam serta mempelajari lontaran materi dalam jet kecepatan tinggi yang ditenagai luang hitam.
  • Untuk mempelajari struktur internal bintang neutron.

Misi yang akan diluncurkan bulan depan ini diharapkan bisa memberi wawasan baru dari lokasi-lokasi yang sulit dipelajari di alam semesta.

Tinggalkan Balasan