Sama halnya dengan debu yang menumpuk di pojok rumah atau rak buku, debu juga menumpuk di ruang angkasa. Namun ketika debu-debu ini “mengendap” di Tata Surya, biasanya mereka mengendap dalam bentuk cincin.
Sistem Keplanetan
Badai Matahari Dasyat Pernah Melanda Bumi
Badai matahari bisa berlangsung lebih dasyat dari yang diduga sebelumnya. Jika terjadi, tampaknya kita belum siap menghadapi kerusakan yang ditimbulkan.
Lepasnya Air Bulan Saat Temperatur Tinggi
Migrasi sejumlah kecil molekul air yang melekat pada butiran Bulan di siang hari, sangat bergantung pada temperatur permukaan.
“Debu Bintang” Meteorit Menyibak Misteri Ledakan Bintang
Para ilmuwan dari Universitas Negeri Arizona membuat terobosan dalam pemodelan ledakan bintang dari studi butiran debu bintang mikroskopis.
Ternyata Tidak Mudah Memecah Asteroid
Ketika asteroid akan menghantam Bumi, dikirimlah para pahlawan untuk memecah asteroid. Tapi astronom justru menemukan kalau asteroid sulit untuk dipecah.
Permukaan Bulan, Pabrik Kimia Pembentuk Air
Ketika angin Matahari menghujani permukaan Bulan dengan kecepatan 450 km/detik, partikel-partikel bermuatan tersebut justru memberkaya bahan penghasil air di Bulan.
Hippocamp, Satelit Kecil di Neptunus
Astronom menyebutnya, satelit yang tak seharusnya ada. Itulah Hippocamp, satelit kecil yang baru ditemukan di planet Neptunus.
Atmosfer Bumi Yang Merentang Sampai ke Bulan
Bagian terluar atmosfer Bumi ternyata merentang jauh melampaui orbit bulan, hampir dua kali jarak ke Bulan.
Rahasia Badai Matahari Yang Disingkap LOFAR
Tim astronom dari Trinity College Dublin dan Universitas Helsinki menemukan bahwa Badai Matahari ternyata bisa mempercepat gerak partikel. Hal ini tampak pada data Low Frequency Array, LOFAR, maupun pada citra dari wahana milik NASA, NOAA dan ESA.
Batuan Tertua Bumi Ditemukan di Bulan
Para ilmuwan menemukan apa yang mungkin merupakan batuan tertua dari Bumi dalam contoh batuan Bulan yang dibawa oleh astronot wahana Apollo 14.
Tabrakan Meteor di Bulan
Cincin Saturnus Akan Segera Menghilang!
Hanya dalam waktu 100 juta tahun, planet Saturnus akan kehilangan cincinnya seiring dengan semakin tingginya hujan partikel es dari cincin ke Saturnus.